Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja ManhajiMultaqo Ulama AswajaNews

Multaqa Rajab Ulama Aswaja Cigedug Garut Jawa Barat, Rajab Monentum Ideal Mewujudkan Persatuan Umat dan Khilafah

Cigedug Garut, Jabar (shautululama) – Perjuangan penegakan Daulah Khilafah Islamiyah harus menjadi agenda utama kaum muslimin, terutama ulamanya, sekalipun di tengah hadirnya KUHP baru yang salah satunya adalah keberadaan pasal karet Pasal 188. Seruan Ulama ini disampaikan oleh Shohibul Fadhilah Al-Mukarrom Ajengan Aam Ridwan. Beliau sebagai Ulama Aswaja Cigedug Garut, pada acara Multaqo Ulama Aswaja Cigedug Garut Rojab 1445 H. Yang bertajuk “Peran Penting dan Strategis Ulama Aswaja Membangun Persatuan Hakiki Menuju Ummat Terbaik.” (Selasa, 06/02/2024) di Garut Jawa Barat.

Beliau menjelaskan, “Bagaimana mungkin hukum Islam yang bersumber dari Allah SWT, termasuk ajaran Islam khilafah ‘alaa minhaaj an-Nubuwwah, dikriminalkan di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di sisi lain ideologi kapitalisme-sekuler yang secara de facto diterapkan di negeri ini tidak dianggap bertentangan dengan Pancasila,” tegasnya.

Padahal penerapan syariat Islam walaupun satu hukum itu adalah perintah dari Allah SWT, itu bukan hanya untuk kaum muslimin saja akan tetapi itu berlaku untuk ummat seluruh dunia. Ajengan Hidayatul Huda selaku Da’I muda menegaskan, “Maka dari itu kami menyeru Kepada seluruh Alimil Ulama untuk tidak takut, tidak ragu, menyebarkan ajaran Islam agar supaya Islam dapat diterapkan di muka bumi ini,” tutur beliau.

Khilafah adalah rumah besar bagi ummat, menaungi dan melindungi ummat, Ajengan Ajan Awaludin mengatakan, “Khilafah pernah berjaya berabad abad menjadi negara modern dan mampu menjadikan terdepan dalam semua aspek kehidupan sebelum runtuh oleh agen Inggris Mustafa Kemal tahun 1924 dan pecah menjadi 50 negara, yang satu sama lain mementingkan urusan nasionalismenya,” paparnya.

Ustadz Usman ‘Athoillah menegaskan, “Khilafah adalah ajaran Islam, Khilafah adalah bentuk perintah Allah SWT, Khilafah bukan perkara yang baru, Khilafah secara bahasa, menggantikan sebelumnya, dan menempati posisinya, sedangkan secara istilah Khilafah adalah kepemimpinan di seluruh dunia yang menerapkan hukum hukum syariat dan mengemban dakwah ke seluruh Alam,” imbuhnya.

Ajengan Deden syihabudin mengajak pada para Alimil Ulama, “Di bulan Rojab ini kita harus bersikap sebagai mana dulu Salahuddin Ayyubi bisa membebaskan Palestina dari kungkungan perang salib selama dua ratus tahun, setelah di geloraknnya peringatan Maulid, peringatan Rojab, telah terbukti hasilnya,” tegas beliau.

Sedangkan menurut Ustadz Iman Firman “aktifitas yang paling mulia dan paling berharga yang akan menjadi ladang amal bagi pengemban dakwah di hadapan Allah SWT adalah aktifitas memperbaiki ummat menjadi hamlud da’wah. “Menjadi seorang hamlud da’wah dia akan memikul akan membawa kemana saja dia pergi akan berdakwah, sebagai mana seorang perempuan yang hamil dia senantiasa membawanya kemana dia pergi.”

Sebagai muslim tiada lain meyadarkan kembali para ulama, para asatidz semuanya untuk menjadikan kembali Islam sebagai pandangan hidup dan system atau aturan supaya memperoleh rahmatan lilalamin, “Jangan sampai Islam nya hadir tapi aturan nya di kubur sedalam dalamnya, mari kita kembalikan saat ini juga kita kembalikan kejayaan Islam seperti seratus tahun silam bahwa Islam pernah berjaya,” imbuh Ajengan Undang Ibrahim.

Selanjutanya Ajengan Dindin Sholahuidin menyampaikan beberapa pasal di KUHP yang dianggap bermasalah. Sperti pasal 414 tentang kumbul kebo, juga pasal karet 188 yang dipandang masih mewarisi kolonial,  maka dampaknya dikhawatirkan akan banyak para pendakwah Islam dicap sebagai teroris atau radikal dan sebagainya, bahkan sampai di cabut perizinannya ini memprihatinkan. Padahal orang orang yang menghalangi dakwah kelak mereka akan menerima adzab dari Allah dan dimasukan kedalam api neraka, mereka akan disiksa dengan laknat laknat yang pedih, mereka akan mendapatkan hinaan di dunia dan akhirat, dan Allah akan menyatakan perang bagi orang orang yang menghalangi bagi dakwah ini.”

Ustadz Yayan Priyandi, “Bagaimana mungkin aturan aturan dari Allah SWT ditunaikan atau dijalankan oleh sistem aturan buatan orang orang kafir yang justru mereka membenci terhadap syariat Islam ini, maka dari itu satu satunya jalan agar kita kembali kepada syariat Nabi, toriqoh Nabi, tidak dengan yang lain, berpikirlah wahai kaum muslimin wahai saudaraku berpikirlah.”pungkasnya. Acara Multaqa diakhiri dengan pembacaan seruan yang dipmpin oleh Ustadz Hidayatul Huda. [].

#satunegarakhilafahsolusipalestina
#KhilafahJanjiAllah
#KhilafahBisyarohRasulullah
#KhilafahPelindungUmat
#MultaqoUlamaAswaja #SaatnyaKhilafahMemimpinDunia
#KhilafahAjaranUlamaAswaja #KhilafahUntukKebaikanNegeri  #DenganKhilafahIndonesiaJaya
#ItIsTimeToBeOneUmmah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button