NewsKhilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

ULAMA ASWAJA JAWA BARAT: INVESTASI ASENG-ASING ADALAH KOLONIALISME, MENYENGSARAKAN DAN WAJIB DITOLAK!

Bandung, Jabar (shautululama) – Forum Ulama Aswaja (FUA) Jawa Barat kembali memberikan respon sikap atas peristiwa politik yang dihadapi umat berupa kunjungan Prabowo Subianto yang disebut Presiden Terpilih, atas undangan presiden China sekaligus petinggi PKC (Partai Komunis China), Xi Jinping. Kegiatan yang diselenggarakan pada Senin, 8 April 2024, menjelang hari raya Idul Fitri ini mengangkat tema “Waspadai Cengkraman Komunis China di Balik Kunjungan Prabowo ke Xi Jinping” dan dihadiri oleh para Ulama Aswaja dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat serta terhubung secara online maupun hadir langsung di studio.

Mengawali agenda tersebut, ustad Dr. Hakim Abdurrahman memberikan pandangan bahwa kunjungan Prabowo ke China menunjukan agenda warisan Jokowi. Hal itu akan berdampak semakin besarnya gerbang investasi china masuk ke Indonesia. “Padahal berbagai proyek di negeri ini dengan dalih investasi telah terbukti menjadi pintu masuk penjajahan ekonomi” Tuturnya.

Ajengan Dedi Sukmana, Ulama Aswaja asal Sumedang mengungkap bagaimana penjajahan tersebut dapat terjadi, “Kita tahu beberapa negara masuk kepada jebakan utang China seperti Srilanka, Uganda, Zimbabwe dan Nigeria. Negeri inipun tidak terlepas dari jebakan itu.”. Hal itu dirincikan kembali oleh Ust. Eri Taufik dari Kota Bandung yang mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kepentingan China di Indonesia diantaranya menjadikan Islam sebagai ancaman, investasi, over-population yang mengharuskan perluasan lapangan pekerjaan dan kebutuhan pasar hasil industri.

Pola penjajahan ekonomi semacam ini menurut Ajengan Asep Hanafi, ulama Aswaja dari Priangan Timur sebagai pola yang umum terjadi pada rezim-rezim sebelumnya. “Ujungnya terdapat proyek yang merugikan rakyat. Seperti Jokowi yang berorientasi pada China.” Tandasnya.

Melihat fakta semacam itu, para ulama Aswaja yang hadir memandang bahwa bekerjasama dengan China merupakan upaya untuk membuka pintu penjajahan dan penguasaan kaum kafir atas kaum Muslimin. Ajengan Arif Rahman Hakim dari Cirebon menyatakan bahwa hukumnya haram. ”Allah SWT telah mengharamkan untuk memberi jalan kaum Kafir untuk menguasai kaum Muslimin. Untuk itu, harus kembali kepada Syariah Islam agar kita memiliki kemuliaan” Tegasnya.

Ajengan Teguh Purwanto dari Kabupaten Bandung Barat menambahkan bahwa cara semacam itu merupakan efek berantai dari diterapkanya sistem demokrasi yang membuka pintu penjajahan. “Demokrasi adalah kemaksiatan politik yang menempatkan kedaulatan di tangan manusia. Padahal Al-Qur’an telah mencelanya sebagai hukum jahiliah. Mengingat demokrasi adalah sistem kufur, maka haram menerapkannya karena menyebabkan negeri ini dicengkram penjajah dan tidak barokah” Tandasnya.

Multaqo Ulama Aswaja Jawa Barat ini diakhiri dengan pernyataan sikap oleh KH. Muhammad Fuad. Beliau menyampaikan, “Dalam Islam, Investasi asing hukumnya haram karena memberi jalan kaum kafir untuk menguasai kaum Muslim. Oleh karena itu, umat Islam wajib berjuang untuk menyelamatkan Indonesia dari penjajahan dan mengembalikan pemerintahan dengan apa yang diturunkan Allah SWT melalui tegaknya Khilafah”.

Multaqo ini pun menyerukan kepada seluruh segenap rakyat dan penguasa untuk menghentikan penjajahan dan terwujudnya Islam Kaffah dalam bingkai Khilafah. Wallahu A’lam. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button