Purbalingga, Jateng (Shautululama) – Kesadaran tokoh dan asatidz akan gonjang-ganjing politik dan kondisi negeri ini yang semakin jauh dari syariat Allah SWT maka mendorong para Tokoh dan Asatid Purbalingga untuk bersama sama berkumpul membangun kesadaran politik Islam secara kolektif.
Maka pada bulan Ramadhan yang penuh berkah, sekitar 20-an Tokoh dan Asatidz peduli umat Purbalingga berkumpul pada acara Multaqo Siyasah Syar’iyyah yang mengangkat topik tentang Demokrasi, Oligarki dan Khilafah.
Kajian siyasah syar’iyyah ini diisi oleh pemateri tunggal yaitu al Ustadz Amin RH. Dalam paparannya beliau menyampaikan
_bahwa jika saat ini Demokrasi digandrungi oleh umat, terbukti pesta Demokrasi selalu ramai, bahkan demokrasi masih juga dianggap sistem pemerintahan terbaik yang bisa mensejahterakan maka ketahuilah bahwa “kemenangan-kemenangan” Demokrasi itu adalah semu dan ilusi atau Istidraj dari Allah SWT_
_Bahkan saat ini adalah akhir era demokrasi, sebagaimana telah ditandai dengan banyaknya kecurangan dan dikuasainya Demokrasi oleh para oligarki. Egoisme dan syahwat berkuasa dengan menghalalkan segala cara juga kerap muncul dalam demokrasi yang ditopang oleh MACHIAVELLISME dan LIBERALISME. Alhasil negara semakin tambah amburadul_
_Sistem Demokrasi juga tidak mengenal etika. Hak Allah yang paling dasar saja, yaitu mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun terhadap hukum-Nya, mereka langgar_
_Jika hak Allah yang paling dasar saja mereka langgar, maka etika apa yang diharapkan dari para pelakunya ?!_
_Maka sebagai tokoh dan guru umat yang memiliki kesadaran sudah saatnya mengedepankan Politik Islam yang berasal dari ajaran Islam yang agung nan mulia. Sudah saatnya para guru-guru umat bangsa ini berembuk untuk memberikan solusi terbaik bagi negeri yang telah mendapatkan warisan yang luar biasa dari Allah SWT. Caranya turut serta berjuang mendakwahkan Islam kaffah dan tegaknya Khilafah untuk Izzul Islam Wal Muslimin_.
Hasil kajian Multaqo Siyasah Syar’iyyah selengkapnya di link berikut ini
