Gresik, Jatim (Shautululama) – Majelis Taqarrub Ilallah Gresik kembali menggelar acara Multaqa Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan. Bertemakan Menjadi Ummatan Wahidah, Mewaspadai KUHP tahun 2023, pasal 188 Berpotensi Memberangus Dakwah Islam yang menjadi bahasan. Sabtu (24/02) malam.
Nampak Hadir dalam acara tersebut dan duduk di tempat kehormatan KH Farhan Abdul Hamid Pengasuh MT Tanbighul Ghofilin Gresik, KH. Ahmad Najib, S.Pd Pengasuh MT. Taqorrub Ilallah, Gresik; dan Kyai adam Cholil, serta Kyai Abdul Azis dari Majelis Taklim As salam gresik serta juga dihadiri oleh para muhibbin.
Setelah kalam minal ulama dari ustad Muhammad Mufid selaku Shohibul hajjah. Acara di lanjutkan dengan penyampaian kalam minal ulama. Kyai Ahmad Najib menuturkan Persatuan umat secara Haqiqi hukumnya wajib, dan menjadi jembatan menuju Umat terbaik
Kemudian Kyai Adam mengupas tuntas Pasal 188 UU KUHP 2023 yang baru adalah wujud kebencian tegaknya Islam Kaffah. Oleh karenanya Amar ma’ruf nahi mungkar tetap wajib dikerjakan, kaarena ini adalah jalan kemuliaan.
Sedangkan KH. Farhan ketika mendapatkan kesempatan memberikan taujih dalam kalam minal ulama. Beliau menjelaskan Ulama adalah faktor terpenting yang menjadikan umat ini akan bersatu atau terpecah, maka Peran penting ulama adalah menjaga persatuan umat dan garda terdepan menghadapi penguasa dzalim.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kalam minal ulama oleh Kyai Abdul Azis. Beliau memaparkan prototipe Madinah adalah teladan persatuan Haqiqi di dalam penerapan Islam secara Kaffah. “Khilafah adalah metode mewujudkan persatuan umat maka Menghalangi tegaknya khilafah adalah melanggengkan perpecahan dan dominasi negara-negara kafir penjajah terhadap umat Islam. Tegas Kyai Azis.
Dan acara penyampaian kalam minal ulama diakhiri oleh taujih dari Kyai Abdul Latif. Beliau menegaskan Dakwah menyeru kepada penerapan Islam Kaffah dalam bingkai khilafah adalah kewajiban yang mulia bagi umat islam. “Sebagai ulama aswaja jangan sampai kita menyeru apalagi mengokohkan sekulerisme, kapitalisme atau komunisme yang jelas – jelas merusak dan memecah belah umat islam serta melanggengkan kepentingan kafir pencacah”. tegasnya
Sebelum ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Ahmad Muzzaky, terlebih dahulu dibacakan pernyataan sikap ulama dalam multaqo kali ini oleh Abah Haji Imam Ahmad. Lalu dilanjutkan foto bersama.