Pasuruan, Jatim (shautululama) – Dalam Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda, yang bertajuk, “Mewujudkan Ummatan Wahidah, Mengalahkan Dominasi Oligarkhi, Melalui Demokrasi atau Khilafah?”, Selasa, 19 Maret 2024, di Pondok Tahfidz Al-Qur’an Al-Itqan Pasuruan, dan disiarkan secara live melalui channel Beromo Bermartabat, Shohibul Fadhilah Al-Mukarrom Gus Ihsan Fadholi, Pengasuh MT. Baitul Muhsinin Pasuruan, menyatakan bahwa _“Indonesia akan menjadi negara adidaya hanya dengan penerapan Syariah di bawah institusi Khilafah. Adidaya dalam ekonomi, politik dan militer.”
Indonesia negeri yang gemah ripah loh jinawi, negeri dengan kekayaan alam yang melimpah, namun semua itu kurang dinikmati oleh rakyat Indonesia yang mayoritas Muslim ini. Bahkan tidak sedikit kebutuhan sehari-hari harus bergantung pada pasokan dari luar negeri. “Padahal Indosesia bisa menjadi negara adidaya, secara ekonomi, namun mengapa itu tidak terjadi?”, tanyanya penasaran.
“Indonesia tidak menerapkan Syariah, padahal dengan Syariah yang mengatur dengan lengkap persoalan ekonomi, menutup rapat-rapat pitu masuknya para oligarki yang semala ini menjarah kekayaan negeri yang penduduknya mayoritas Muslim ini. Jadi, dengan menerapkan Syariah, Indonesia akan menjadi negara adidaya secara ekonomi,” jelasnya.
“Bahkan dengan penerapan Syariah, Indonesia tidak hanya menjadi negara adidaya secara ekonomi, namun juga politik dan militer. Pasalnya, Syariah juga berisi konsep bernegara dimana kedaulatan di tangan Syariah, sehingga hal ini menutup pintu intervensi bagi negara-negara kafir. Sedang adidaya secara militer, karena dalam Syariah juga konsep jihad, dimana tentara ketika perperang dorongannya adalah _ruhiyah_ (keimanan) bukan _madiyah_ (mencari dunia), juga seluruh industri berat negara dibangun atas asas kebutuhan jihad. Inilah yang dulu membuat militer Islam dikenal dengan “tentara yang tidak terkalahkan”, ketika Syariah diterapkan,” tambahnya.
“Jadi, kalau kita ingin Indonesia menjadi negara adidaya secara ekonomi, politik dan militer, maka terapkan Syariah di bawan institusi Khilafah. Sebab hanya itu satu-satunya cara yang bisa membuat Indonesia menjadi negara adidaya dalam segalanya, lepas dari negara yang didominasi oleh asing, aseng dan asong,” serunya.