Bogor, Jabar (shautululama) – Mewaspadai Menguatnya Pengaruh Komunis China Ke Depan, tema Multaqo Ulama Aswaja Bogor, Ahad, 7 april 2024 bertepatan dengan 28 Ramadhan 1445 H. Ttengah berlangsung Multaqo Ulama Aswaja di penghujung akhir Ramadhan yang bertempat di Ponpes An-Nuur Al Islami, kawasan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Multaqo Ulama yang tidak jauh dari lokasi di bawah kaki Gunung Salak tersebut tidak seperti biasanya, karena di adakan di waktu shubuh, selepas shalat shubuh berjamaah, bersama para muhibbin nya, juga mengundang para Alim Ulama, Kiyai dan Asaatidz dari wilayah Kabupaten Bogor Bagian Barat, antara lain dari Leuwiliang, Cigudeg, Sukajaya dan beberapa tempat lainnya.
Dalam kesempatan tersebut KH. Muhyiddin selaku Shahibul Hajat sekaligus Pimpinan Ma’had An-Nuur Al Islami, menyampaikan bahwa Multaqo tersebut berlangsung juga di seluruh Bogor Raya, dengan mengangkat tema yang sama, yaitu “Mewaspadai Menguatnya Pengaruh Komumis China Ke Depan”. Imbuhnya
Di tengah situasi Indonesia pasca pilpres beberapa waktu yang belum selesai, dan masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi, Capres terpilih Prabowo, melakukan kunjungan nya ke China, yang merupakan negara berpenduduk terbesar kedua setelah India. Dan juga bercorak Komunis, dengan entengnya mengajak bangsa Indonesia banyak belajar ke negeri tirai bambu tersebut. Padahal jelas bahwa RRC adalah negara yg menerapkan Ideologi Komunis, yang telah terbukti bertentangan dan dilarang di negeri mayoritas muslim seperti Indonesia ini. Tegasnya.
Maka beliau mengatakan bahwa Ulama sebagai warosatul anbiya wal mursalin, sekaligus uyunul ummah, menjadi garda terdepan dalam mewaspadai semua ini, karena apapun alasannya umat akan kembali menjadi korban. Komunisme sebagai sebuah ideologi yang rusak dan brutal, dalam Sejarah nya banyak memberikan kerusakan dan kehancuran serta penderitaan. Sebagaimana ideologi Kapitalisme.
Maka arah perjuangan dakwah harus jelas, yakni untuk terapkan syariat Islam secara kaffah. Perkara ini harus digawangi oleh ashab al fa’aliyyah al haqiqiyyah. Para Ulama sebagai ‘uyunul ummah dan min akhyaril ummah harus berada di garda terdepan. Sebagai ikon perjuangan dakwah ini, adalah para ulama Aswaja yang telah “janban bi janbin”, bahu membahu, suka dan duka bersama dalam dakwah yang mulia ini.
Untuk itulah Multaqo ini kita laksanakan, semoga acara ini berlangsung lancar dari awal sampai akhir, dan menjadi amal jariah kita di Yaumin kiamat. Semoga bisa memberikan penyadaran kepada kita semua, bahwa saat nya ulama bergerak ke Tengah umat, mempersiapkan umat Bersatu dan bergerak untuk kembali kepada Islam dan syariatnya. Tutupnya.