Surabaya, Jatim (shautululama) – Salah satu, hasil kajian yang disampaikan dalam Multaqo Ulama Aswaja Se Nusantara adalah pemerintahan baru, tidak akan membawa harapan baru karena sistem yang dilaksanakan tetap demokrasi kapitalisme.
“Terbentuknya pemerintahan baru tidak bisa diharapkan mampu mewujudkan tujuan nasional apabila sistem yang diterapkan adalah kapitalisme-demokrasi atau sistem sosialisme-komunisme. Sebab keduanya telah terbukti tidak mampu menjadikan negeri dan bangsa Indonesia lebih baik, tetapi justru mengakibatkan negeri dan bangsa yang kaya sumber daya alam ini “menuju stagflasi”, bahkan mengarah untuk menjadi “negara gagal”.
Forum ulama se Nusantara ini dihadiri oleh perwakilan ulama dari berbagai daerah di Indonesia, baik secara online maupun offlne. Forum ulama se Nusantara dilaksanakan sebagi wujud kepedulian ulama para negeri ini. Karena secara historis, lahirnya negeri ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para ulama yang mengusir penjajah kafir yang ingin menguasai negeri ini.
Kyai Ihsan Abadi, Ulama Aswaja Jawa Timur, menyampaikan lahirnya negeri ini tidak bisa dilepaskan dari peran kesultanan-kesultanan Islam, para wali yang menyebar di seluruh negeri ini. Kesultanan itu, bagian dari Kekhilafahan Islam yang mendukung perjuangan rakyat Nusantara mengusir penjajah. Maka sudah seharusnya, para ulama di negeri ini meneladani perjuangan para ulama terdahulu. Hanya dengan Islam, maka negeri ini akan menjadi negeri adi daya di dunia.
Sudah seharusnya, para ulama sekarang pun harus berada di garda terdepan dalam perjuangan penegakan syariah dan khilafah, untuk mengusir para agen asing maupun aseng dan menganti sistem yang gagal ini dengan sistem Islam. Hanya dengan Islam negeri ini akan menjadi negeri yang aman sejahtera bagi semua.
Ulama harus berada di garda terdepan untuk mengingatkan penguasa saat mereka membuat kebijakan dholim, karena itu tugas para ulama sebagai pewaris para nabi. Kalau ulama tidak mengingatkan mereka, maka tunggulah kehancuran negeri ini.