Surabaya Utara, (shautululama) – Kegagalan perjuangan kaum muslimin melalui demokrasi seharusnya membuka pandangan Umat bagaimana metode dakwah Rusulullah SAW dalam berjuang mendirikan Daulah Islam. Nasrullah tidak akan diberikan oleh Allah, jika kita tidak mensucikan visi, misi dan metode dalam menegakkan agama yang suci ini. Oleh karena itu, Para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh berkumpul bersama mengadakan Multaqa Ulama Aswaja Surabaya Utara, pada Sabtu, 23 Maret 2024, dengan tema “Mewujudkan Ummatan Wahidah, Mengalahkan Dominasi Oligarkhi, Melalui Demokrasi Atau Khilafah?”. Agenda ini untuk memberikan pencerahan pada umat tentang makna demokrasi darimana ia lahir dan sistem khilafah Islam solusinya.
Shohibul Hajah Multaqo Aswaja Surabaya Utara disampaikan oleh Ust. Wiyono (MT. Al Huda) beliau menyampaikan semoga kemenangan diberikan kita kaum muslimin, bahwa kemenangan demokrasi adalah istidroj. Dan kesempatan kaum muslimin untuk beramal sholih dalam dakwah. Ulama wajib senantiasa menjadi fail, pelaku dalam perubahan kearah Islam.
Selanjutnya sesi Kalimah minal ulama yang disampaikan Ustadz, Ulama dan Kyai Pengasuh majelis taklim secara bergantian berkesempatan menyampaikan hakekat demokrasi yang disembunyikan Barat. Diantaranya Kalimah minal Ulama yang disampaikan oleh Kyai Muhammad Qoim (MT.Al-Bayan) : Ketika Inggris dan agennya yaitu Musthofa Kemal Atarturk meruntuhkan Khilafah Islam pada tahun 1924. Kini negeri khilafah dipecah menjadi negara negara kecil lebih dari 50 negara, inilah cikal bakal keterpecah belahan umat Islam, sekaligus mengoyak persatuan umat Islam. Maka mulai saat itu terjadi malapetaka bagi negeri Islam dan umatnya, terjadi penjajahan, penindasan, perampasan yang dilakukan negeri barat terhadap negeri Islam sampai saat ini.
Terutama di negeri Palestina, Uighur, Ronhinya mereka mengalami siksaan dan negeri kaum muslimin lainnya mengalami penjajahan secara politik ekonomi dan sosial. Jadi demokrasilah yang memecah belah persatuan umat Islam dan Khilafahlah yang menyatukan seluruh umat Islam didunia.
Dilanjutkan oleh Ust. Ahmad Musyaffak (Pengasuh Ponpes Al Hikmah) Islam harus segera mewujudkan kehidupan Islam dengan menerapkan syariat Islam, maka yakinlah bahwa nasrullah akan diberikan kepada umat yang memperjuangkan Khilafah Islamiyah, karena Khilafah sesuai dengan ajaran Islam, sementara demokrasi adalah ajaran barat yang bersumber dari filosof Yunani. Maka tidak layak kita ambil. Marilah kita mengambil sistem Islam saja, kita perjuangkan Islam agar segera terwujud dalam kehidupan melalui penerapan syariat Islam dengan Khilafah Islamiyah.
Acara selanjutnya Pembacaan pernyataan sikap Ulama Aswaja Surabaya Utara yang akan dibacakan Ustadz Soeprayogi (MT. An Nashr)
Acara di akhiri dengan pembacaan do’a oleh Ust. Wiyono (MT. Al Huda)