Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Tausiyyah Multaqa Ulama Aswaja Jatim Kepada Pemimpin Baru, Ruh Negeri dan Bangsa Indonesia adalah Islam, Jangan Musuhi Umat Islam

Surabaya, (shautululama) — Multaqa Ulama Aswaja Jawa Timur “Menyongsong Indonesia Baru, Saatnya Membuang Komunisme dan Demokrasi”, menghasilkan rekomendasi peserta yang hadir. Ahad (3/11/2024), redaksi Shautululama menerima rilis pernyataan sikapnya. Berikut isi lengkapnya:

Tepat pada tanggal 20 Oktober 2024 bangsa Indonesia telah memiliki pemerintahan baru. Pada tanggal tersebut presiden dan wakil presiden  terpilih melalui pemilu pada Februari yang lalu dilantik menyusul DPR yang telah dilantik sebelumnya.

Walhasil, pemerintahan model trias politika ala demokrasi yang akan terbentuk yang akan menerapkan sistem kapitalisme demokrasi bila condong ke Amerika Serikat atau sistem sosialisme-komunisme apabila condong ke Cina.

Kedua sistem tersebut pernah dan tengah diterapkan oleh pemerintahan yang terbentuk sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia dan dua sistem tersebutlah yang mengakibatkan rusaknya tatanan sosial bangsa Indonesia rusak dan merosotnya moral generasi bangsa rusak dan menipisnya kekayaan alam Indonesia. Terancamnya kesatuan dan kedaulatan bangsa Indonesia dicengkeram oleh asing dan Aseng, serta kerusakan-kerusakan lainnya.

Pada saat yang sama, Islam dan umat Islam masih dianggap sebagai pihak yang mengancam dan membahayakan Indonesia. Islamophobia masih dijadikan sebagai penghias pikiran umum.

Oleh karena itu, pada momentum pasca pelantikan presiden dan wakil presiden, Kami para ulama Aswaja melalui multaqa ulama Aswaja Jawa Timur menyampaikan nasihat sebagai berikut:

Satu, bahwa kepemimpinan adalah amanah. Artinya Siapa saja yang memegang kekuasaan dalam pemerintahan harus menjalankan tugas pelayanan atau riayah dan bertanggung jawab terhadap kepentingan hajat hidup seluruh rakyat. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpinnya. Hadis riwayat Bukhari menyiayiakan amanah akan berakibat kehinaan dan penyesalan di akhirat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam kepada Abu Dzar al-ghifari radhiallahu Anhu saat minta diangkat sebagai pejabat.

“Wahai Abu Dzar kamu ini lemah untuk memegang jabatan. Padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan hak dan melaksanakan tugas dengan benar.” (HR Muslim)

Kedua, bahwa terbentuknya pemerintahan baru tidak bisa diharapkan mampu mewujudkan tujuan nasional apabila sistem yang diterapkan adalah kapitalisme demokrasi atau sistem sosialisme komunisme. Sebab keduanya telah terbukti tidak mampu menjadikan negeri dan bangsa Indonesia lebih baik, tetapi justru mengakibatkan negeri dan bangsa yang kaya sumber daya alam ini menuju state falasi, bahkan mengarah untuk menjadi negara gagal.

Tiga, bahwa ruh negeri dan bangsa Indonesia adalah Islam. Artinya wilayah negeri dan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke sebagian besar kalau tidak bisa dikatakan semuanya adalah bekas wilayah kesultanan-kesultanan Islam. Sumbangsih para Sultan dan penguasa kaum muslimin untuk Indonesia Tidak Ternilai dan bahkan tidak tergantikan dan kesultanan-kesultanan tersebut sangat erat sekali hubungannya dengan kekhilafahan Utsmani yang notabenenya adalah negara Islam Daulah Islamiah.

Keempat, bahwa merupakan sesuatu yang termasuk tidak beradab brutal tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih serta ahoris kalau menjadikan umat Islam dan Islam syariat Islam dan Khilafah Islam sebagai musuh dengan adanya sikap islamofobia dan radikalisme.

Kelima bahwa rumah besar bangsa Indonesia adalah Khilafah islamiyah bukan demokrasi kapitalis, bukan sosialis komunis. Khilafah Islamiah akan mengantarkan Indonesia yang penduduknya muslim terbesar di dunia menjadi negara adidaya. Daulatul Ula di dunia menggeser kedudukan Amerika Serikat, Eropa, Rusia, dan Cina.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button