Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Tapera dan Konten Kurikulum Cabul serta Kekerasan, Jadi Bahasan Multaqo Ulama Aswaja Kediri, Jatim

Kediri, Jatim (shautululama) – Multaqo Ulama Aswaja Kediri Jawa Timur diselenggarakan pada hari Jum’at, tanggal 28 Juni 2024. Mengambil tema “Tapera serta Kurikulum Cabul dan Kekerasan, Bukti Nyata Kedzaliman dan Penghancuran Moral ala Demokrasi” dihadiri oleh Para Kyai, Ulama dan Asatiz Se Kediri Raya.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Kyai Dariyanto ulama FKU Aswaja Ngadiluwih, Kyai Rahmad ulama FKU Aswaja Grogol, Kyai Amar Khalid ulama FKU Aswaja Papar, Kyai R. Bagus ulama FKU Aswaja Pare dan Kyai Agus Novi ulama FKU Aswaja Kabupaten Kediri.

Kyai Rahmad perwakilan Ulama FKU Aswaja Grogol memaparkan, “Fungsi negara pada saat ini kita rasakan sudah beralih, yang seharusnya menjadi _Daulah Riayah_ yang sekarang ini beralih pada fungsi _Daulah Jibayah_ menjadi negara pemalak, pemaksa. Ada unsur pemaksaan dalam program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Seharusnya negara memenuhi kebutuhan rakyatnya, perumahan itu kebutuhan pokok yang harus diberikan secara cuma-cuma oleh negara”.

Sedangkan Kyai Dariyanto dalam kesempatan yang sama mengatakan, “Implementasi kurikulum kita saat ini bersumber dari faham _sekuralisme-kapitalisme_ yang membatasi ajaran-ajaran agama Islam. Lihat saja pelajaran shirah apa ada sekarang ini? Isinya sekarang ini cuma _thoharoh, zakat_ dan bab-bab tentang fikih lainnya. Pelajaran _shirah_ sudah tidak ada lagi, dihilangkan. Kenapa? Karena mereka takut yang namanya kebangkitan Islam”.

“Allah SWT di dalam Alqur’an mengatakan _Kuntum khoira ummah_, kalian adalah umat terbaik. Pertanyaannya sekarang, apakah kondisi umat sekarang ini baik? Kenyataannya tidak, umat dalam kondisi terpuruk, umat Islam hari ini terhina, tidak ada kemuliaan. Sehingga gelar terbaik itu seolah-olah tercabut. Apa sebabnya? Karena kaum muslimin hari ini, diseluruh negara di dunia tidak ada pemimpinnya yang mengambil Islam”, hal ini ditegaskan oleh Kyai Amar Khalid ulama FKU Aswaja Papar.

“Ada qaul ulama: _Al ilmu qoblal amal_, ilmu bagi setiap kaum muslimin wajib didahulukan sebelum kita melakukan sesuatu, sebelum kita menerapkan sesuatu. Termasuk sekarang ini kaum muslimin berduyun-duyun ingin menerapkan Demokrasi. Kembali kepada qaul ulama tadi maka sebelum kita menerapkan demokrasi, kita harus berfikir apa itu demokrasi.
Demokrasi datang sebelum Islam diturunkan Allah SWT, sebuah sistem yang kuno, jadul, harusnya sudah tidak layak pakai”, papar Kyai R. Bagus ulama FKU Aswaja Pare.

Sedangkan Kyai Agus Novi Ulama FKU Aswaja Kabupaten Kediri menjelaskan “Ideologi Islam akan menjadi cahaya atau penerang bagi seluruh umat manusia bilamana Islam diterapkan secara sempurna. Didalam kitab _Nidzomul Islam_ karangan Syekh Taqiyuddin An Nabhani dijelaskan bahwa Umat Islam akan bangkit jika Islam dijadikan sebagai _Alqiyadatul Fikriyah_, kepemimpinan dalam berfikir. Jika _Alqiyadatul Fikriyah Islamiyah_ ini diemban oleh negara, maka akan menjadikan sebuah peradapan yang mulia, tidak ada yang bisa menandingi. Dan hanya Khilafah lah yang bisa mengemban Islam sebagai _Alqiyadatul Fikriyah_”.

Forum tersebut kemudian diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap oleh Kyai Muhammad Ahsan dan ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh KH. Ahmad Jauhari. (AK)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button