Banjarmasin, (shautululama) – Lantunan salawat berkumandang, perlahan jemaah berdatangan, menapaki tangga memasuki lantai 2 ruang utama Masjid Jami Al-Karamah Pengambangan. Acara inti pun diisi tausiah mubalig muda asal Kabupaten Barito Kuala Guru Habibie, yang mengajak masyarakat hijrah dari sekulerisme, menuju keberkahan Islam, Sabtu (06/07/2024).
Tablig akbar ini diadakan, dalam rangka peringatan tahun baru 1446 Hijriah. Banyak ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat berdatangan ikut mendengarkan dari berbagai daerah. Semuanya turut tercerahkan oleh istilah sekulerisme, yang ternyata tegas Guru Habibie terjadi di Indonesia.
“Pak haji pak haji, anak bapak main judi, kata warga. Astaghfirullah ucap pak haji. Tapi pak, anak bapak menang judi. Alhamdulillah, ucap pak haji,” ungkap Guru Habibie menggambarkan apa itu sekulerisme lewat cerita nyata yang menarik.
Ya, itulah tegasnya salah satu contoh sekulerisme atau pemisahan Islam dalam kehidupan. Padahal tekan Guru Habibie, Islam itu sempurna, dan mengatur seluruh sisi aktivitas manusia, yang sayangnya hari ini, aturan-aturan tersebut diabaikan.
“Saat ini mau buka usaha, ada yang mengambil dari riba. Ada juga yang naik haji, tapi masih suka berjudi,” ungkapnya.
Belum lagi tambah Guru Habibie, perintah-perintah hukum Islam dalam Al-Qur’an yang sampai sekarang belum diterapkan para penguasa negeri kaum muslimin, seperti kisas untuk hukuman setimpal pembunuhan, hingga sanksi keras kepada pezina.
“Coba bayangkan, apabila ini diterapkan, orang akan berpikir seribu kali melakukan tindak kejahatan dan maksiat, beda saat ini yang mudah sekali menghilangkan nyawa orang lain dan berzina,” ujarnya.
Guru Habibie kemudian mendorong seluruh kaum muslimin agar bisa hijrah dengan melaksanakan total syariat di bumi Allah Swt, agar berkah menyelimuti kehidupan manusia.
Sementara itu, kegiatan ini turut disambut syukur pengurus masjid, guna makin memakmurkan tempat ibadah, mempererat silaturahmi warga, sekaligus merefleksi tahun yang dilewati, guna makin berkualitas beramal ibadah di tahun baru yang dihadapi.
“Sebuah penghargaan bagi kami, peringatan Tahun Baru Islam dari Komunitas Cinta Quran bisa diadakan di sini,” ungkap Sekretaris Pengurus Masjid Jami Al-Karamah Zainal Arifin.
Seluruh rangkaian acara berlangsung khidmat, dengan jemaah mendapat banyak hikmah atas dilaksanakannya tablig akbar kali ini.