Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Pernyataan Sikap Multaqa Ulama Aswaja Ssurabaya, Saatnya Khilafah Memimpin Dunia

Surabaya, (shautululama) – Kami para ulama, kyai dan asatid yang hadir pada Multaqo Ulama Aswaja Surabaya 1446H menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Bahwa sistem komunis dan demokrasi harus dihilangkan dari kehidupan. Sebab, sistem komunis dan demokrasi adalah sistem kufur; sistem yang rusak dan merusak, membahayakan, rakus dan keji hanya melahirkan penguasa penindas rakyat.

2. Bahwa koalisi apapun yang dibentuk berdasarkan sistem demokrasi adalah koalisi yang sangat rapuh, tidak solid, gampang pecah dan tidak akan pernah bisa mengantarkan pada kebaikan apapun.

3. Bahwa sudah saatnya bagi bangsa muslim terbesar di dunia ini meninggalkan demokrasi dan kembali mengingat kebenaran dan kebaikan yang datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yakni Islam dengan syariat yang ada di dalamnya untuk diadopsi dan diterapkan dalam kehidupan.

4. Bahwa melakukan amar makruf nahi mungkar bukan hanya tugas para ulama saja, tetapi tugas kita semua termasuk intelektual, tokoh, pemuda, pelajar, mahasiswa, ormas, parpol dan rakyat. Tujuannya, agar kebenaran dan keadilan tegak, kebathilan dan kedhaliman hilang serta dihindarkan dari “adzab” Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5. Bahwa masa depan Indonesia dan dunia adalah Islam. Kepemimpinan dunia mendatang ada pada umat Islam dengan sistem Khilafah Islamiyyah sebagai negara utama (daulatul ula), yang akan mengantarkan dunia pada keadaan yang aman sentosa.

6. Bahwa untuk menyongsong tegaknya Khilafah Islamiyyah harus dipersiapkan generasi; baik pemuda, pelajar dan mahasiswa agar memiliki kesanggupan untuk bersaing dan memperebutkan kepemimpinan dunia, menggantikan Amerika Serikat, Eropa, Rusia dan China.

7. Bahwa perjuangan menegakkan Khilafah Islamiyyah meniscayakan adanya kelompok, jamaah atau partai politik (hizbun siyasiyun), yang mampu mewujudkan tujuannya, serta dukungan dan umat kepada kelompok, jamaah atau partai politik (hizbun siyasiyun) tersebut.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button