Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Peringatan Maulid dan Multaqo Ulama Aswaja Pasuruan Serukan Teladani Nabi Muhammad Saw, Tinggalkan Demokrasi dan Komunisme

Pasuruan, Jatim (shautululama) – Para ulama, partai politik, organisasi dan tokoh masyarakat tidak perlu mengikuti ideologi kapitalis dan komunis untuk memperjuangkan kepentingan umat dan kekuasaan Islam, sebab Nabi Muhammad saw. telah memberikan tauladan terbaik dalam segala aspek kehidupan. Pernyataan tersebut dilontarkan Kiai Sepuh Zainulloh Muslim saat agenda akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1446 Hijriah dan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Pasuruan. (Selasa, 17 September 2024)

“Nabi Muhammad saw. yang saat ini kita peringati tentu adalah uswah terbaik bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini dan sudah selayak dan sepantasnya bagi para ulama partai politik ormas apapun mengikuti Baginda Nabi Besar Muhammad saw. dalam segala aspek kehidupan dalam dakwahnya, dalam muamalahnya, seluruhnya mengikuti Nabi,” ucap Kiai Sepuh Zainulloh Muslim.

Kegiatan bertajuk “Komunisme dan Demokrasi Rusak Parah, Mengikuti Partai Oportunis ataukah Jamaah Ulama? Menuju Islam Kaffah dan Khilafah. Mencintai Nabi Saw, Meneladani Kepemimpinan Nabi Saw.” ini melibatkan para ulama, tokoh masyarakat, muhibbin dan warga setempat hingga berjumlah ratusan hadirin yang memenuhi tempat acara.

“Beliau adalah contoh yang paling baik. Apa yang datang dari Rasul maka kita ambil, kita laksanakan dan apa yang dilarang oleh Rasul maka jauhi, termasuk kita dalam dakwah tentu harus mengikuti Baginda Nabi besar Muhammad Saw, tidak mengikuti ideologi komunis, tidak mengikuti demokrasi yang telah terbukti merusak dan memporak-porandakan negeri kita ini. Yang kita ikuti adalah Baginda Nabi Besar Muhammad saw. dalam dakwah menuju diterapkannya syariah secara kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiah,” imbuhnya.

Kiai Sepuh juga memberikan gambaran pengorbanan Nabi Muhammad dalam mendakwahkan dan mewujudkan masyarakat dan negara sesuai tuntunan Islam.

“Rasulullah termasuk dalam dakwah ini Rasulullah dalam berdakwah tidak enak-enakan tidak berada di kamar, kemudian tidak ongkang-ongkang kaki, tidak. Tapi beliau berkeliling dari satu kabilah ke kabilah yang lainnya, berdarah-darah juga, luka juga. Oleh karenanya jika kita dibandingkan, belum seberapa jika dibandingkan dengan apa yang kita lakukan saat ini. Mudah-mudahan kecil yang kita lakukan ini membawa sumbangsih terhadap dakwah penerapan syariah, membawa sumbangsih terhadap penegakan khilafah,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button