Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Penyataan Sikap Multaqo Ulama Aswaja Tangerang Tentang Tapera dan Konten Kekerasan Serta Cabul Dalam Kurikulum Pendidikan, Kedzaliman dan Penghancuran Moral Ala Demokrasi

  1. Tangerang, (shautululama) – Pemerintah kembali akan menambah pungutan atas penghasilan rakyat dengan menerapkan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar 3% dari pendapatan pekerja di BUMN, BUMDes, dan perusahaan swasta, serta sedang mengkaji penerapannya bagi driver ojek online.

Tapera adalah pengambilan harta secara paksa dan pengambilan harta secara paksa atas harta orang lain adalah jalan batil yang dilarang agama.

Allah subhanahu wata’ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil, kecuali melalui perdagangan atas dasar suka sama suka di antara kalian.” (QS an-Nisa’ [4]: 29)

As-Sa’di menjelaskan bahwa Allah melarang Mukmin memakan harta sesama dengan cara batil, termasuk ghasab dan mencuri. Pelaku ghasab bisa individu atau penguasa yang mengambil harta rakyatnya dengan cara tidak sesuai syariah Islam.

Dalam Islam, hunian adalah salah satu kebutuhan asasi selain sandang dan pangan. Setiap kepala rumah tangga wajib menyediakan tempat tinggal bagi keluarganya, seperti disebutkan dalam Firman-Nya :
اَسْكِنُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِّنْ وُّجْدِكُمْ وَلَا تُضَاۤرُّوْهُنَّ لِتُضَيِّقُوْا عَلَيْهِنَّۗ
“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana saja kalian bertempat tinggal sesuai dengan kemampuan kalian dan janganlah kalian menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka.” (TQS ath-Thalaq [65]: 6)

Tapera mencerminkan lepas tangan negara dalam membantu rakyat memiliki hunian, mirip dengan BPJS di mana rakyat dipaksa saling menanggung pelayanan kesehatan. Sebaliknya, Islam mewajibkan negara (Khilafah) membantu rakyat memperoleh rumah dengan beberapa mekanisme.

Pertama, negara harus menciptakan iklim ekonomi yang sehat agar rakyat memiliki penghasilan cukup untuk membeli atau menyewa rumah.

Kedua, negara melarang praktik ribawi dalam jual-beli kredit perumahan karena riba adalah dosa besar yang menghambat kepemilikan rumah.

Ketiga, negara harus menghilangkan penguasaan lahan luas oleh segelintir orang atau korporasi, yang saat ini menyebabkan monopoli dan harga tanah mahal. Syariah Islam mengatur bahwa lahan yang ditelantarkan selama tiga tahun akan disita negara untuk diberikan kepada yang mampu mengelolanya.

Hal ini berdasarkan Ijmak Sahabat, yang bertujuan untuk menghapuskan monopoli lahan dan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memiliki lahan dan hunian dengan cara yang mudah.

Keempat, negara dapat memberikan lahan dan insentif kepada rakyat untuk memudahkan mereka memiliki hunian.

Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam pernah memberikan lahan kepada para sahabat, dan Khalifah Umar bin Khaththab ra. memberikan bantuan dari Baitul Mal untuk petani di Irak.

Dengan demikian, Islam menyediakan solusi konkret untuk masalah perumahan, menjamin keadilan, dan menghilangkan kezaliman akibat hukum-hukum buatan manusia.

Terkait dengan konten Kekerasan dan cabul dalam kurikulum pendidikan, pada dasarnya masuknya konten-konten tersebut akan menjadi perusakan akhlak generasi muda negeri ini. Ini merupakan upaya sistemik untuk penghancuran generasi ala demokrasi. Dengan alasan kebebasan demokrasi inilah konten porno dan kekerasan bisa masuk dalam kurikulum pendidikan yang seharusnya steril dari material yang akan merusak moral dan akhlak generasi bangsa ini.

Dengan melihat kondisi tersebut dan dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Ulama sebagai warosatul anbiya wal mursalin, sekaligus uyunul ummah, harus mampu memberikan arahan dan Solusi hakiki atas permasalahan umat.
2. Bahwa mengambil harta milik orang lain secara paksa adalah kebatilan, kedzaliman dan haram hukumnya.
3. Dalam Islam hunian merupakan salah satu kebutuhan pokok sebagaimana sandang dan pangan, maka peran negara menjadi penting dalam riayah/melayani kepada rakyat.

4. Generasi muda harus dijaga dari kehancuran akhlak dan pikirannya dari pornografi, cabul dan kekerasan.

5. Bahwa masuknya konten-konten porno dan cabul serta kekerasan akan membawa dampak kerusakan pada generasi muda.

6. Islam telah memberikan solusi kebaikan yang dibawa oleh Sayyidinal Mustofa Muhammad saw, yang diteruskan oleh para sahabatnya dan diteruskan oleh kaum muslimin selama berabad-abad, yakni penerapan syariat islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyah.

Maka kami para Ulama yang hadir dalam Multaqo Ulama Aswaja Tangerang sebagai bentuk ihtimam kami terhadap umat, menyerukan:
1. Ulama untuk menjadi pendorong, dan menyadarkan umat bahwa solusi hakiki terhadap permasalahan umat termasuk didalamnya kedzaliman dalam tapera.
2. Menghentikan pengambilan harta secara paksa dari rakyat dalam bentuk kebijakan apapun, karena itu adalah kebatilan dan haram.
3. Ulama bergerak memberikan penyadaran terhadap bahaya dan kerusakan akibat konten-konten porno, cabul dan kekerasan dalam kurikulum Pendidikan.
4. Bahwa kapitalisme-demokrasi adalah umul jaroim, harus ditinggalkan dan kembali kepada Islam yang diterapkan secara kaffah.
5. Ulama bergerak sekaligus mendampingi umat untuk melakukan perubahan menuju Islam Kaffah dan berjuang untuk tegaknya kehidupan dengan sistem yang telah diwariskan Rasulullah saw, Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah.

6. Kepada seluruh umat untuk kembali kepada Islam secara kaffah sebagai bentuk dan ikhtiar kecintaan pada negeri, yang akan mendatangkan rahmatan lil alamiin.
7. Negeri ini memiliki potensi untuk menjadi besar, dan sejahtera serta menjadi daulatul ula fil alam dengan penerapan Islam kaffah dalam bingkai Khilafah ala minhajim nubuwwah.

Wa maa nashru illa min ‘indillahi ‘azza wa jalla,
Billahit Taufiq wal Hidayah, wa Ridho wal Inayah
Ihdinashiraathal Mustaqiim,

Kami, Atas Nama Para Ulama yang hadir pada
Multaqo Ulama Aswaja Tangerang 1445 H
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button