Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Nasehat Multaqa Ulama Aswaja Probolinggo Jatim, Asing dan Aseng Masih Menjajah Indonesia

Probolinggo, Jatim (shautululama) -Memaknai kemerdekaan hakiki di negeri Indonesia ini, Dewan Asatidz pondok salaf Probolinggo Ustadz Nurul Muyassir menjelaskan bahwa muncul semua persoalan bangsa ini karena masih terjajah non-fisik secara pemikiran atau ideologi.

“Semua persoalan yang membelit bangsa ini bermuara pada keterjajahan bangsa ini secara non fisik, yakni keterjajahan secara pemikiran atau ideologi,” jelasnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Penyegaran Makna Kemerdekaan Kita, Dari Seremoni menuju Kemerdekaan Hakiki, Merdeka dari Penjajahan Demokrasi-Kapitalisme dan Komunisme, Selasa (13/08/2024), di kanal YouTube NgajiProID.

Kemerdekaan hakiki menurutnya, kebebasan untuk menyembah kepada Allah ﷻ tanpa adanya intimidasi dari manusia, tidak menghamba kepada mahklukNya dengan hukum-hukum yang telah dibuat. “Seakan-akan menjadi tandingan dari hukum Allah subhanahu wa taala, sudah banyak di Alquran itu bahwasanya tidak ada hukum yang lebih baik kecuali hukum dari Allah subhanahu wa taala,” bebernya.

Ia menjelaskan, penjajahan itu bisa dipilah menjadi dua, yaitu penjajahan fisik dan non-fisik. Penjajahan fisik itu dilakukan dengan menduduki wilayah, menguasai sumber daya alam dan menundukkan sumber daya manusianya,  kemudian mengontrol kekuasaan, militer, politik dan sebagainya.

Sedangkan penjajahan non-fisik itu dilakukan dengan pemikiran, pendidikan, budaya, dan soft power lainnya. “Dan kedua Penjajahan ini kalau kita melihat di negara kita sepertinya kedua-duanya masih berlanjut, walaupun kita sudah 79 tahun memperingati hari kemerdekaan secara seremonial,” terangnya.

Kedua penjajahan tadi masih dilakukan oleh negara Barat pengusung ideologi kapitalisme-sekularisme pada masa sekarang. Ustadz Muyassir kemudian menerangkan memang secara de jure negeri kaum muslim khususnya negeri ini dinyatakan telah merdeka, namun secara de facto, pemikiran, mindset, dan cara pandang penjajah masih tetap dipertahankan.

“Namun setelah 79 tahun merdeka, cita-cita kemerdekaan yang diharapkan oleh bangsa ini seperti keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, gemah Ripah loh jinawi masih jauh,” pungkasnya [] Islamsyah

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button