Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Nasehat Multaqa Syawwal Ulama Kab Bogor, Saatnya Terapkan Islam Kaffah

Bogor, Jabar (shautululama) – Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah, Majelis Daarul Fatih (MDF) Kemang Bogor, bisa menyelenggarakan Liqo Syawwal 1445H yang dihadiri para alim ulama, kyai dan ustad Bogor dan sekitarnya.

Para ulama Bogor ini tidak hanya sekedar berkumpul dan menikmati hidangan, namun mereka sangat peduli terhadap kondisi negeri ini. Melalui berbagai forum ulama, sebagai warosatul ambiya (pewaris para nabi) tak henti-hentinya para ulama Bogor ini menyerukan kepada pemimpin negeri ini untuk beralih menerapkan sistem Islam, agar negeri ini menjadi berkah, aman, sejahtera bagi semesta alam. Tinggalkan sistem kapitalisme demokrasi yang diterapkan di negeri ini yang telah terbukti menyengsarakan dan menindas rakyat. Kekayaan alam yang berlimpah hanya dikuasai oleh sebagian kecil pengusaha yang berkolaborasi dengan penguasa.

Tema yang menjadi bahasan pada liqo Syawwal adalah “Sengketa Demokrasi, Pelajaran Berharga Untuk Kembali Kepada Syariah Allah”.

KH. Umar Ash Shiddiq (Ulama ASWAJA Bogor) beliau menyampaikan bahwa sistem demokrasi melahirkan orang-orang yang rusak akalnya, tidak waras.

“Sebagaimana baginda nabi SAW katakan wahai manusia taatilah Rabbmu. Maka, Jangan berani bermaksiat kepada Allah SWT, jika kamu manusia berani bermaksiat kepada Allah maka kamu akan disebut sebagai orang yang tidak waras, orang-orang yang memperjuangkan demokrasi adalah orang yang tidak berakal dan tidak waras. Karena berani bermaksiat dengan membuat hukum yang itu adalah hak Allah SWT ” tutur Kyai Umar

Kyai Umar pun berpesan untuk segera meninggalkan demokrasi

“Mumpung kita masih hidup mari tinggalkan demokrasi. Demokrasi haram mengambilnya, mendakwahkannya dan menerapkannya. Orang yang tidak mau diatur oleh syariah Allah adalah orang gila, memang masih ada yang belum tercerahkan dan mengetahui bahwa demokrasi itu lahir dari kelemahan otak manusia dan hawa nafsu. Masih ada waktu berbenah diri, untuk kembali kepada syariah Allah. Pernyataan apa adanya ini bukan karena benci tapi bentuk kasih sayang sesama muslim” tegas kyai Umar mengakhiri tausiyyah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button