Surabaya (shautululama) – Kalau kita melihat bahwa bangsa ini memiliki tujuan pendidikan nasional diantaranya mencerdaskan kehidupan bangsa. Pertanyaannya apakah dengan bangsa ini cerdas dengan disuguhi bacaan bacaan porno dan yang berbau kekerasan, bahwa tontonan yang menjijikan, jorok apakah bisa mencerdaskan bangsa atau malah menjatuhkan derajat bangsa pada derajat hewani.
Umat Islam mengetahui gelagat yang berbahaya agenda untuk menghancurkan bangsa ini, melalui kurikulum yang disusupkan, materi-materi dan konten-konten yang mengajak, dan mengarahkan pada pikiran kotor, dengan konten bacaan bacaan porno, mengajak para pelajar mengikuti perilaku yang menyimpang, atau mengajak pada perbuatan terlarang yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah.
Juga bacaan yang mengarah pada kekerasan apakah bangsa ini tidak prihatin dengan berita berita fakta bahwa ada pelajar yang melakukan kekerasan pada gurunya bahkan pada orang tuanya, hanya gara gara tidak diberi uang untuk beli rokok, atau untuk dibelikan sepeda motor, tega membunuh orang tuannya.
Apakah kita tidak prihatin dengan banyaknya siswa minta dispensasi nikah gara gara hamil di luar nikah akibatnya angka perceraian tinggi, banyak anak yang tidak terurus oleh orang tuannya. Apakah dengan ini, apa yang dimaksud progran Indonesia Emas.
Inilah kondisi yang nyata saat ini yang kita lihat bahwa materi materi konten yang dimasukkan kurikulum pendidikan adalah nyata dilakukan oknum tertentu. Kenapa ini terjadi, karena kita hidup dalam sistem demokrasi, yang memberikan peluang manusia melakukan sesuatu, menghendaki hawa nafsunya yang bertentangan dengan tuntunan syariat Islam.
Dalam kondisi yang berbahaya ini, sementara negara abai, bahkan memfasilitasi semua, apakah negara betul betul ingin mencerdaskan kehidupan bangsa.
Maka dari itu dalam pemahaman Islam, negara adalah junah, pelindung rakyatnya dari berbagai keburukan, termasuk membuat kebijakan yang menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada generasi muda, melarang materi materi yang amoral, asusila, pornografi dan pornoaksi juga konten kekerasan yang membahayakan.
Pemerintah berkewajiban memberi pelayanan, pertanggungjawaban, tidak memberatkan rakyat dengan biaya pendidikan yang mahal, rakyat tidak bisa sekolah yang dapat kuliah hanya orang orang yang kaya.
Sungguh berat pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT kelak, dengan yang terjadi saat ini, negara mengatur masyarakat tidak lagi bersandar pada petunjuk Allah SWT, tetapi menggunakan aturan yang datang dari akal manusia, hawa nafsu manusia.
Ayat Al qur’an dan As Sunnah disingkirkan dengan alasan tidak cocok lagi, apakah hukum yang diterapkan saat ini cocok , faktanya orang miskin semakin meningkat, orang rusak moral semakin menyeluruh, bangsa yang sumber daya alam melimpah tidak bisa menikmati karena dikuasai asing, luas kebun sawit namun antri beli minyak goreng (langka), ladang minyak bumi dimana mana namun BBM mahal, lahan padi disawah luas luar biasa namun beras masih impor, tambak garam melimpah namun garam masih impor. Semua itu karena kita memakai aturan buatan manusia.