Makassar, (shautululama) – Asosiasi Alim Ulama Nusantara (ALIMAN) Sulsel kembali menggelar Multaqo Ulama di bulan ramadhan ini. Multaqo kali ini mengangkat tema Ramadhan; jangan lupakan Palestina.
Multaqo yang berlangsung pada hari Jumat 5 April 2024 ini menghadirkan para ulama dan asatidz makassar untuk menyampaikan tausiyahnya. Ustad Denny Hakim selaku shohibul bait menyampaikan bahwa jangan sampai kenikmatan dan kegembiraan kita dalam beribadah di bulan Ramadhan ini membuat kita lupa akan saudara-saudara kita di Palestina yang merasakan perihnya penderitaan akibat genosida oleh zionis yahudi, sementara penguasa di negeri-negeri Islam tidak dapat berbuat apa-apa. “Apakah kita rela membiarkan saudara kita terus terzalimi sementara kita disini menikmati keindahan ramadhan tapi mereka melaksanakan ramadhan dengan penuh rasa pilu dalam diri mereka?” pungkasnya.
Kalimah minal ulama yang pertama disampaikan oleh ustad Fahri Firman yang menekankan pentingnya mewujudkan ketakwaan kolektif di tengah kaum muslimin. “Takwa itu tidak cukup hanya melekat dalam diri kita tapi takwa itu harus bersikap kolektif yang tersebar, membumi, mengakar, dan terterapkan secara kaffah dalam wujud syariah Islam oleh negara” tegas beliau.
Sementara itu Ustad Ali Wardana selaku mudir salah satu ma’had di Makassar menyampaikan aktualisasi Ramadhan sebagai bulan perjuangan dalam konteks kekinian yakni menjadikan ulama berada di garis terdepan dalam perjuangan menyadarkan umat untuk kembali pada Islam, diatur dengan islam,dan menyerahkan loyalitasnya pada Islam. karenanya perjuangan ini memerlukan jamaah atau kelompok dakwah – yang didukung ulama dan umat- sebagai lokomotif perjuangan umat menuju perubahan hakiki kearah Islam. “Dalam konteks kekinian perjuangan kita adalah perjuangan untuk menyadarkan umat menuju perubahan hakiki yakni terterapkannya Islam dalam kehidupan sehingga dengan itu kita bebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Israel” Simpulnya.
Berlanjut ke kalimah ulama berikutnya yang disampaikan Ust. Mursalin Abu Rifki menyoroti pentingnya kepedulian kaum muslimin kepada saudaranya dengan mengutip hadits Nabi SAW, barangsiapa yang bangun di pagi hari tidak memikirkan persoalan kaum muslimin maka tidak termasuk golonganku. “Karenanya kita tidak boleh lupa dengan saudara-saudara kita di Palestina, Persoalan Palestina adalah persoalan umat Islam, bagian dari hidup kita, lupa dengan mereka akan menjadikan berat hisab kita di hadapan Allah SWT”paparnya.
Ustad Mustadin S.Ag selaku ketua ALIMAN Sulsel memulai pemaparannya dengan mengungkap sejarah lepasnya palestina dan negeri -negeri Islam ketangan penjajah berlangsung setelah runtuhnya Khilafah Islam. “Palestina ini tidak pernah bisa diambil oleh orang-orang kafir sejak direbut oleh Salahuddin Al Ayyubi kecuali setelah runtuhnya Khilafah pasca perang dunia pertama.” ungkap beliau.
lalu bagaimana menyelesaikan penindasan dan pembantaian di Palestina? beliau mengungkap ada dua hal, yang pertama adalah Jihad dan yang kedua adalah harus ada pemimpin seluruh umat Islam yang disebut Imam atau Khalifah. ” Kalau dua-duanya ini ada maka jalan terang untuk membebaskan Palestina bisa kita raih, namun jika tidak ada maka keadaan seperti akan terus berlangsung karena pemimpin di negeri-negeri Islam tidak ada yang bergerak, kecuali dengan doa dan bantuan obat-obatan.” Imbuhnya.
Untuk solusi yang pertama ustad Mustadin menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menyatakan bahwa jihad akan terus berlangsung sampai hari kiamat dan Rasul dalam perjuangannya menghadapi musuh tidak mencukupkan dengan doa saja tapi juga menyiapkan pasukan Jihad dan kekuatan militer.
sementara untuk solusi kedua fakta sejarah membuktikan bagaimana Khalifah melindungi kaum muslimin, menjadi perisai bagi umat dari musuh-musuh Islam. Dan Khalifahlah yang akan memimpin pasukan untuk membebaskan Palestina dan negeri-negeri Islam lainnya. “Kemuliaan umat Islam hanya ada dalam jihad dan Khilafah.” simpulnya.