Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqo Ulama Aswaja Semarang, Program Tapera dan Konten Cabul Dalam Kurikulum Pendidikan, Indikasi Demokrasi Gagal Total Melayani Rakyat

Semarang, Jateng (Shautululama) – Ahad, 21 juli 2024 digelar Multaqo Ulama Aswaja Semarang yang mengambil tema “Tapera, Kurikulum Cabul dan Kekerasan Ancaman Generasi, Indikasi Demokrasi Gagal Total”.

Bertempat di Ma’had Al Utrujjah, Tlogo Mulyo Semarang hadir empat pembicara. K.H. Muhammad Ainul Yaqin {Mudir Ma’had Al-Ukhuwwah Al Islamiyyah, SMG}, K.H. Nashrudin { Mudir Ma’had Al Mabda Al Islamiy, Semarang}, Ustadz Teguh Afriyanto {MT. Ngaji Khoir, Semarang} dan ustadz Haidar Amthory {MT. Kawah Sumringan, Demak}

Ustadz Haidar Amthory {MT. Kawah Sumringah} mengungkapkan “Kebijakan Tapera {Tabungan Perumahan Rakyat}, dirasakan menambah penderitaan rakyat. Sehingga bukan Tabungan Perumahan tapi Tabungan Penderitaan. Semakin ke sini semakin kian sengsara rakyat indonesia, ungkap beliau.

Pemerintah dalam kebijakan ini membuat suatu perbandingan yang perbandingan ini harapannya diterima khalayak umum. Perbandingan itu seperi BPJS. Dahulu saat peraturan BPJS digulirkan banyak yang protes, baru setelah ada kemanfaatan rakyat mendukung. Walaupun saat ini ternyata faktanya BPJS memberatkan juga.

“Adanya Tapera menggambarkan bagaimana semrawutnya sistem yang ada saat ini, sehingga mendatangkan berbagai keburukan demi keburukan sebagaimana yang di firmankan Alloh dalm Q.S. Ar-Ruum ayat 41.

Semoga dengan berbagai keburukan dan kerusakan ini menyadarkan manusia akan pentingnya kembali kepada Syariat Alloh SWT. Ujarnya

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button