Gresik, Jatim (Shautululama) – Para Ulama Aswaja Pantura Gresik Sabtu malam 20 Juli 2024 menyelenggarakan multaqo untuk membahas import tenaga medis asing dan kebocoran Pusat Data Nasional.
Hal ini perlu dibahas dalam multaqo karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan kedaulatan negara.
Abah Husain mengkhawatirkan bocornya data ini akan dimanfaatkan untuk penipuan terhadap masyarakat yang saat ini marak, dan hal ini juga mengancam kedaulatan negara.
Sementara Kyai Abu Anas menyampaikan bahwa pemerintah harus mengakomodasi kepentingan rakyat, bukan malah menjerumuskan rakyat dalam kehancuran. Kyai Abu Anas menegaskan bahwa Umat membutuhkan perubahan atau revolusi. Oleh karena itu, di bulan Muharram ini seharusnya menjadi titik tolak bagi partai politik untuk menjadi ushwah dan menjadi motor penggerak perubahan masyarakat menuju kebaikan bagi negara dan masyarakat.
Kyai Faiq Furqan menyampaikan para pemimpin muslim, khususnya Ulama, hendaknya mentauladani perjuangan para Ulama terdahulu baik itu sebelum dan sesudah kemerdekaan yang begitu ngotot, serius dan istiqomah memperjuangkan agar syariat Islam menjadi dasar negara meskipun berkali-kali dijegal oleh kaum nasionalis yang dimotori oleh Soekarno.
Kyai Munif menegaskan bahwa Umat Islam yang disifatkan dalam Al Quran sebagai Umat terbaik, selain memiliki pemimpin yang baik juga harus memiliki sistem yang baik yaitu Islam, agar umat Islam sebagai kuntum khairu ummah terwujud. Hal ini bisa dicapai jikalau mencampakkan demokrasi dan hanya menerapkan sistem Islam, khilafah ala minhajin nubuwwah
Pembicara terakhir, KH. Imam Khoirudin menyebut bahwa semua kebijakan tersebut di atas adalah kemaksiatan yang mengundang azab dari Allah SWT. Beliau mengisyaratkan agar pemimpin dan rakyat kembali kepada aturan Allah SWT, sehingga pemimpin dan rakyat meraih barokah dari Allah SWT.
Acara ini ditutup dengan pembacaan hasil multaqo yang dibacakan oleh ustadz Imam Subahar, yang menyerukan agar umat Islam mencampakkan demokrasi dan kembali kepada sistem Islam dan Khilafah. [boimovic]