
Kab. Bogor (shautululama) – Ahad, 4 Rabiul ats-tsaniy 1446 H/6 Oktober 2024 M. Berlangsung Multaqo Ulama Aswaja, Kab. Bogor, bertempat di ponpes An-Nuur, Pamijahan, bagian Barat di wilayah kabupaten Bogor.
Multaqo yang mengangkat tema, “Masa Depan Negeri Kita: Pelajaran Peristiwa G30S/PKI, Dan Carut Marut di Bawah Sistem Demokrasi”. Multaqo ini merupakan penjelasan atas kerusakan dan kebiadaban sistem sosialisme komunis, yang melahirkan sebuah partai yang dilarang di negeri ini, PKI (Partai Komunis Indonesia) pasca peristiwa berdarah akhir September tahun 1965.
Multaqo ini juga merupakan kritik keras ulama Aswaja atas kerusakan terhadap sistem demokrasi kapitalisme yang telah bercokol lama di negeri ini dan telah terbukti menyengsarakan rakyat, hanya memberikan manfaat bagi segelintir orang pengusaha – penguasa (Peng-peng).
Hadir para Kyiai, dan Ulama di kesempatan tersebut sebagai penyampai kalam, di antara nya, Kyiai Fahmi dari Pamijahan, Kyiai Alfin dan Cibereum, Kyiai Saydi dari Curug, Kyiai Ari Permana dari Leuwiliang, KH. Edi Sukmayadi dari Cigudeg dan shahibul fadhilah, shahibul Bayt acara Multaqo Ulama, Al Mukarram KH. Muhyiddin.
Kalimat iftitah Shahibul Hajat, disampaikan oleh Ust. Firmansyah Abu Zaky, terkait agenda Multaqo Ulama yang diadakan secara bersamaan di 4 titik, di kabupaten Bogor, salah satunya di Ponpes An-Nuur.
Kebrutalan PKI yang sudah menjadi rahasia Umum, menewaskan korban baik Ulama dan Santri ditahun 1948, lalu korban lainnya 6 orang Jendral yang dibuang ke lubang buaya tahun 1965, menambah kesedihan mendalam bagi rakyat dan bangsa Indonesia pada umumnya, dan umat Islam pada khususnya.
Selain Komunisme yang merupakan ideologi yang melahirkan PKI di negeri ini, ataupun partai-partai komunis di seluruh dunia, sama halnya dengan ideologi Kapitalisme Liberal, yang melahirkan sistem demokrasi yang menjadikan manusia sebagai pembuat hukum,
menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan, mengalahkan hukum Allah.
Menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang halal, dan terbukti membuat umat tertipu dan terperangkap kedalam jebakan demokrasi yang menipu dan penuh kebohongan.
Maka harapan satu-satunya adalah sistem Islam, yang akan memberikan solusi atas pelbagai problematika dengan diterapkannya sistem Islam dari seluruh kehidupan di bawah naungan Khilafah Rasyidah Ala Minhajin Nubuwwah.
Para Ulama harus menjadi garda terdepan sebagai uyyunul ummah yang akan membimbing umat kearah perubahan Islam, yang membawa kemuliaan islam dan umat islam.