Gresik, Jatim (shautululama) – Usaha-usaha untuk menjauhkan bangsa Indonesia mewujudkan tujuan nasionalnya —diantaranya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa— terus terjadi. Diduga pelakunya adalah oknum-oknum yang sedang menjalankan agenda-agenda penjajah, untuk merusak generasi penerus bangsa melalui penyusupan materi-materi yang bersifat amoral, asusila, pornografi dan pornoaksi, serta unsur-unsur kekerasan ke dalam kurikulum pelajaran, sebagaimana yang diberitakan di berbagai media.
Menyikapi hal tersebut, Para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh berkumpul bersama mengadakan Multaqa Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan, pada Jumat, 28 Juni 2024. Sebagai bentuk Keprihatinan dan kecintaan terhadap negeri ini.
Acara multaqo Ulama ini mengambil tema “Tapera serta Kurikulum Cabul dan Kekerasan, Bukti Nyata Kedzaliman dan Penghancuran Moral ala Demokrasi”. Acara dibuka oleh Ust. Achmad Syaikhu. Kemudian pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ust. Muhammad Idris. Dilanjutkan kalimatut takdim Shohibul hajah multaqo aswaja Gresik kasepuhan disampaikan oleh Kyai Adam Cholil al Bantani.
Para Ulama/Kyai Pengasuh majelis taklim yang hadir secara bergantian menyampaikan kalam minal ulama sebagai taujih dan solusi syari’ah terhadap urusan umat khususnya sistem demokrasi, Sistem ekonomi kapitalis dan solusi dari segala problematika yang terjadi di negeri ini..
Diantaranya DR. Hafizh Widodo yang mengkupas tuntas Kurikulum pendidikan yang dikhawatirkan banyak muatan yang mengarah ke pornografi dan pornoaksi, kekerasan serta mengancam moral generasi:
KH. Ahmad Najib selaku pengasuh Majelis Taqarrub Ilallah Gresik memaparkan polemik Tapera sebagai kebijakan yang Merampok Rakyat Secara Legal, kemudian dilanjutkan kalam minal ulama dari Ustadz Abdul Latif yang membahas bahaya Sistem Demokrasi mengakibatkan sengsara di dunia dan akhirat
Pemaparan terkait rusaknya penerapan sistem ekonomi kapitalis dalam bingkai sistem demokrasi diulas secara gamblang oleh Kyai Haris Islam. Dan kalam minal ulama ditutup dengan taujih dari KH. Iffin Masrukhan, M.Pd.I yang menegaskan bahwa Peradaban Islam akan menjadi Mercusuar dunia ketika sistem pemerintahan yang diterapkan adalah sistem khilafah ala minhaj nubuwwah.
Sebelum ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Ahmad Muzzaki, dibacakan terlebih dahulu hasil kajian yang disampaikan oleh H. Muhammad Ali Zakariya.