
Pasuruan, Jatim (shautululama) – “Sehingga itulah (NASIONALISME) yang menyebabkan kaum muslim tetap tidak bisa menolong (PALESTINA)”, Kata Ustaz Fuad Sya’ban dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda, yang bertajuk, “Mengalahkan Zionis Yahudi di Palestina, Seruan Untuk TNI dari Ulama, Intelektual dan Tokoh Jawa Timur” Selasa, 28 Mei 2024, di Pondok Tahfidz Al-Qur’an Al-Itqan Pasuruan, dan disiarkan secara live melalui channel Beromo Bermartabat.
Beliau Ustaz Fuad menegaskan “Penghalangnya bukan lagi tembok, bukan lagi batu, bukan lagi baja, dan bukan lagi besi. Yang ada adalah nasionalisme yang membatu membaja dan membesi yang ada dipikiran kaum muslim”
Nasionalisme menurut beliau menjadikan kaum muslim berpencar-pencar dan sibuk mengurus bangsanya sendiri-sendiri layaknya buih diatas lautan sebagaimana sabda Rosul dalam sebuah hadist dari Tsauban:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir-hampir bangsa-bangsa (kafir) saling mengajak untuk memerangi kalian, sebagaimana orang-orang yang akan makan saling mengajak menuju piring besar mereka”
Seorang sahabat bertanya: “Apakah disebabkan dari sedikitnya kita pada hari itu?”
Beliau menjawab: “Tidak, bahkan pada hari itu kalian banyak, tetapi kalian buih, seperti buih di lautan. Dan Allah akan menghilangkan rasa gentar dari dada musuh terhadap kalian.
(HR Abu Dawud)
Menurut beliau Ustaz Fuad kondisi ini berbeda dengan ketika kaum muslim bersatu di masa Khalifah Abdul Hamid 2 dahulu. Beliau mebacakan teks surat penolakan tegas Khalifah Abdul Hamid kepada Theodore Herzl ketika meminta tanah palestina untuk Yahudi.
“Sekali lagi, kenapa Khalifah Abdul Hamid kok tidak memberikan palestina?. Karena saat itu kaum muslim sedang bersatu tidak terpecah belah sebagaimana sekarang dengan sekat nasionalisme” kata beliau.
Beliau memungkasi penyampai materinya dengan bertanya kepada hadirin “Oleh karena itu apa yang harus kita lakukan sekarang? (yaitu) membuang Nasionalisme.”