
Jakarta, (shautululama) —Ulama Sulawesi Selatan, KH Dr Cucut Mahmudin menyoroti Indonesia sebagai negeri mayoritas muslim yang menunjukkan ruh negeri ini adalah Islam. “Wilayah negeri dari Sabang sampai Merauke yaitu sebagian besar ya kalau bisa kita katakan adalah bekas dari kesultanan-kesultanan,” tuturnya di “Multaqa Ulama Aswaja Se-Nusantara, Sabtu (19/10/2024), “Menyongsong Indonesia Baru, Buang Komunisme Tinggalkan Demokrasi Saatnya Hadir Pemimpin Amanah”.
“Kita bisa lihat dalam sejarah bahwa di Indonesia. Sumatera ada 11 kesultanan. Jawa 13 kesultanan. Sulawesi 29 Kesultanan. Maluku 7 kesultanan. Papua yang identik dengan nonmuslim ternyata ada. Kesultanan. Kalimantan 12 kesultanan dan juga Nusa Tenggara itu sampai-sampai adalah enam Kesultanan,”tambahnya.
Lebih lanjut, semenjak hancurnya pemerintahan Islam pada tahun 1924, negeri Islam semakin kecil dan semakin terpisah dari Islam. Aturan Islam tidak diterapkan. Kerusakan saat ini senada dengan firman Allah telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia.
“Jadi ketika negeri ini tidak mengatur dengan Islam, seperti sekarang ini dengan kapitalis dan demokrasi, yang terjadi sekarang adalah kehancuran. Kita sebagai umat Islam sebagai ulama, ayo kita benar-benar selalu memberikan menyuarakan dakwah ke tengah-tengah masyarakat. Tujuannya Islam ini dikenal dan juga bisa yaitu dilakukan dilaksanakan oleh kaum muslimin,”serunya.
Kemudian beliau menambahkan, “agar syariat Islam bisa tegak di muka bumi ini yaitu dengan dipimpin oleh seorang khalifah di bawah naungan khilafatul Islamiyah.”
Senada itu, Kyai Aa Samri dari Bogor menjelaskan pemimpin yang amanah lahir dari sistem yang amanah. Tidak mungkin bisa mengharapkan adanya pemimpin amanah karena memakai sistemnya orang kafir, demokrasi kapitalisime.
“Maka ketika kita ingin pemimpin yang amanah harus memperjuangkan sistem dibawa oleh Rasulullah SAW. Kita ulama sebagai umanaur rasul yang diberi amanah oleh Rasul selain daripada pewaris daripada nabi, juga diberi amanah untuk mengemban risalah ke seluruh penjuru dunia”,serunya.
Multaqa ini menegaskan kepemimpinan amanah lahir dari Syariah Islam. Maka perjuangan penegakkan Syariah Islam ini tidak hanya diampu ulama, tapi juga umatnya.[hn]