Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja Se Jatim Tegaskan bahwa Demokrasi dan Komunisme Penuh Kecurangan dan Tipuan

Surabaya (shautululama) —“Semuanya, mau tidak mau, ridho tidak ridho, negeri ini dipimpin Prabowo,” ucap KH Asrori Muzakki pada Multaqa Ulama Aswaja Jawa Timur “Menyongsong Indonesia Baru, Saatnya Membuang Komunisme dan Demokrasi”, Ahad (3/11/2024).

Beliau menegaskan sistem demokrasi yang penuh dengan kecacatan dan kecurangan. Setelah memimpin yang bias kita lakukan lakukan sebagai ulama dan rakyat negeri ini adalah memberikan nasihat. Tujuannya agar para penguasa untuk berlaku adil.

“Adil ini merupakan pondasi perbaikan suatu Negeri. Adil merupakan pilar yang terkuat untuk membangun sebuah negeri menuju sebuah kejayaan. Keadilan seorang penguasa ini sangat penting sekali. Oleh karena itu, Islam memerintahkan di dalam AlQuran Surah An-Nahl ayat 90,” tambahnya.

Menurut Imam Ibnu Katsir itu yang memaknai kata adil. Keadilan itu beliau maknai menukil dari Ibnu Abbas, aladlu Huwa Lailahaillallah. Adil yang diperintahkan oleh Allah mencakup keadilan dalam haknya Allah dan juga pada hak ibadah atau hak hamba-hambanya.

Sementara itu, ungkapnya, keadilan itu tatkala kita benar-benar mentauhidkan Allah SWT. Bersih dari mensekutukan Allah SWT. Allah adalah Rabb khaliq yang wajib ditaati dan tidak boleh dimaksiati. Allah adalah Rabb yang harus senantiasa kita ingat dan tidak boleh kita lupa lupakan.

“Kalau penguasa ingin berlaku adil dalam kepemimpinannya atau dalam kekuasaannya, maka penguasa tidak akan bisa mewujudkan keadilan itu dengan sistem demokrasi maupun sosialis komunisme,” paparnya.

Keadilan itu, menurut Kyai Asrori, hanya bisa diwujudkan dengan Islam. Karena arti dari keadilan itu adalah ketauhidan dan larangan untuk mensekutukan Allah SWT.

“Kenapa demokrasi tidak bisa mewujudkan keadilan? Karena didasari atas manfaat dan hawa nafsu. Demokrasi hanya bicara kebebasan.” tegasnya.

Pada dasarnya demokrasi itu adalah sistem pemerintahan yang didasarkan atau dipancarkan dari ideologi kapitalisme. Dinamakan kapitalisme karena aktivitas yang paling nampak itu adalah aktivitas ekonomi dalam mewujudkan keberpihakan pada para pemilik modal.

Dari sinilah kita sebagai ulama hendaknya memiliki kewajiban untuk senantiasa memberikan nasihat. Karena kecintaan kita kepada mereka bukan rasa kepentingan.

“Kalau penguasa-penguasa ini tidak mau menerapkan syariat Allah subhanahu wa taala ancamnya jelas. Tadi tempatnya di neraka. Memberikan nasihat kepada penguasa untuk adil agar mereka itu mendapatkan keutamaan orang yang akan ditempatkan oleh Allah subhanahu wa taala di surga,”tambahnya.

Jadi hanya dengan khilafahlah keadilan di muka bumi ini bisa diwujudkan. Maka perjuangan penegakan Khilafah tidak boleh berhenti tetap harus berjalan. Baik mereka benci atau mereka suka tetap harus dilakukan selama itu adalah perintah Allah dan Rasulullah SAW.[hn]

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button