Multaqa Ulama Aswaja ManhajiKhilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji Allah

Multaqa Ulama Aswaja Probolinggo, Maraknya Kekerasan dan Amoral Bukti Kegagalan Demokrasi

Probolinggo, Jatim (shautululama) – Da’i muda Probolinggo Ustadz Yuniar mengungkapkan bahwa pangkal utama permasalahan dalam pendidikan yang terjadi akhir-akhir ini adalah karena Negara mengambil sistem sekularisme dalam pendidikan maupun pemerintahan.

“Tentu kalau kita melihat masalah utamanya yang pertama adalah kita berada dalam pendidikan yang sekularisme, jadi pada dasarnya pendidikan ini berasaskan sekularisme,” ungkapnya dalam Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Tapera serta Kurikulum Cabul & Kekerasan, Bukti Nyata Kezaliman dan Penghancuran Moral ala Demokrasi, Selasa (4/7/2024) di kanal Youtube NgajiProID.

Demikian ia mengatakan, pasalnya karena akhir-akhir ini muncul konten-konten yang bersifat cabul bahkan hal ini muncul dalam buku-buku pelajaran di Sekolah. Hal ini karena adanya sistem sekularisme yang menjadi pokok masalah.

“Sekularisme adalah memisahkan agama dari kehidupan sehingga wajar saja apapun yang keluar darinya akan bertujuan pada titik temu yang sama yaitu memisahkan anak-anak didik kita dari agama dengan kehidupannya maka wajar kalau hari ini materi pendidikan agama di sekolah-sekolah kita dikurangi bahkan sangat sedikit sangat minim sekali,” jelasnya.

Ia menjelaskan keadaan anak pada usia pendidikan usia 12 sampai 22 tahun, saat mereka disusupi dengan pemikiran-pemikiran yang bersifat cabul, asusila maka akan menimbulkan pergaulan bebas.

“Apalagi di rumah tidak didukung dengan penjagaan orang tua, tidak didukung dengan dukungan-dukungan lingkungan sekitar atau bahkan diperburuk dengan keadaan lifestyle media sosial yang ada sekarang, maka sudah pasti ini akan memperburuk keadaan remaja-remaja kita untuk generasi yang akan datang,” jelasnya.

Terakhir ia menegaskan bahwa beberapa hal yang harus dilakukan, jika ingin konten-konten cabul tidak lagi masuk dalam buku-buku ajar di sekolah. Pertama, menetapkan kembali target program peningkatan daya literasi di tengah-tengah siswa, kedua menyeleksi bahan pembelajaran secara ketat tentu ini dilakukan oleh Kementerian.

“Kita tahu dalam Islam tujuan dari pendidikan adalah mencetak generasi Islam yang bertakwa sehingga dengan keislamannya mampu memiliki akhlak yang baik, dia memiliki dedikasi yang baik terhadap dirinya, keluarganya bahkan terhadap negaranya, termasuk terhadap agamanya ini, visi dan misi awal perlu kita tetapkan kembali,” pungkasnya. [] Muhriz

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button