Probolinggo, Jatim (shautululama) – Masa Depan Indonesia Baru? Indonesia Palsu, Ustadz Indra Fakhruddin, Direktur Rumah Inspirasi Perubahan, menyatakan bahwa selama Indonesia masih berpegang teguh pada demokrasi maka Indonesia masih belum memiliki harapan baru.
“Sehingga kita yakin bahwa masa depan Indonesia atau masa depan baru sebenarnya bukan masa depan Indonesia baru tetapi adalah Indonesia palsu,” ujarnya dalam Multaqo Ulama Aswaja, selasa (12/11/2024), di kanal YouTube NgajiProID.
Ustad Indra Fakhruddin juga menjelaskan bahwa manusia adalah hamba Allah yang seharusnya berhukum pada hukum yang dibuat Allah bukan berhukum pada hukum yang dibuat oleh manusia.
“Selama ini tidak dibenahi, selama ini masih menjadi pijakan maka akan terus memproduksi persoalan-persoalan,” tandasnya.
Ustad Fakhruddin juga menjelaskan bahwa dalam demokrasi ini yang berdaulat bukanlah rakyat, namun pemilik modal yang disebut oligarki.
“Harapan baru sebenarnya hanya pada islam,” tegasnya.
Beliau lalu memberikan beberapa alasan kenapa islam adalah harapan baru yang sebenarnya. Pertama, sebagai seorang muslim kita wajib berhukum pada hukum islam.
“Ini harga mati, terutama untuk para ulama,” jelasnya
Kedua, Indonesia memiliki sejarah yang tidak dapat dilepaskan dari islam terkhusus kekuasaan islam.
“Menghilangkan ini, Indonesia ini dari jejak peradaban yang terkoneksi dengan khilafah islamiyyah saat itu, itu adalah ahistoris,” ucapnya.
Kemudian ustad Fakhruddin menjelaskan alasan ketiga, mengapa islam adalah harapan baru adalah karena negeri ini adalah negeri islam yang memiliki potensi yang sangat luar biasa.
“Ketika islam itu menjadi aturan kehidupan di negeri ini, di Indonesia ini, maka dalam waktu yang cepat Indonesia betul-betul akan menjadi negeri yang besar, negeri yang baru,” pungkasnya