Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja Pasuruan Raya, Sistem Politik Dinasti Tidak Sejalan Dengan Syariat Islam

Pasuruan, Jatim (shautululama)- Sistem politik dinasti menyebabkan banyak kerusakan dan kerugian bagi masyarakat antara lain maraknya korupsi, nepostisme dan penelantaran urusan rakyat. Keterangan ini diucapkan Ustaz Yuwono Adi saat acara besar Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1446 Hijriah dan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Pasuruan pada hari Selasa, 17 September 2024.

“Dinasti terutama politik dinasti ini adalah praktik pewarisan kekuasaan dari bapaknya diturunkan kepada anaknya atau kerabat-kerabatnya. Ini adalah politik dinasti dan politik dinasti ini sering terjadi di negeri-negeri yang berbasis atau menganut sistem monarki atau sistem kerajaan, dan tidak jarang sistem politik dinastri ini juga diterapkan di negara-negara yang berbentuk republik atau yang menerapkan sistem demokrasi,” ucap Ustaz Yuwono.

Tampil di hadapan ratusan peserta dari segala penjuru Kabupaten Pasuruan, Ustaz Yuwono menjelaskan sisi gelap dari politik dinasti.

“Jadi kedirektoran daripada sistem dinasti ini sungguhlah sangat berbahaya sekali. Kenapa? Dalam praktiknya sistem politik dinasti ini mempunyai beberapa apa namanya aspek positif dan juga negatifnya sebetulnya. Kalau aspek positif bisa menjaga stabilitas dan juga bisa jaga kesinambungan jabatan, tapi untuk keluarganya ini sistem positif. Sisi negatifnya maraknya nepotisme, semakin tidak terkendalinya korupsi dan juga terjadi ketidakadilan serta pembiaran terhadap rakyatnya,”lanjut beliau.

Menurutnya, sistem politik dinasti sangat bertentangan dengan ajaran dan teladan Rasulullah saw. Di masa khulafaur rasyidin pun tidak ditemui tradisi politik dinasti.

“Rasul sendiri bersama sahabat ini tidak pernah mengamalkan politik dinasti. Jadi mereka selalu memilih pemimpinnya berdasarkan musyawarah dan baiat yang dilakukan oleh seluruh kaum muslimin. Ini yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad saw. dan mereka juga tidak pernah membeda membedakan antara suku, ras, golongan dan mereka hanya mengutamakan pemilihan pemimpin itu bagi mereka yang memang betul-betul layak,” sambungnya.

“Para penguasa ini betul-betul menjalankan sistem demokrasi sistem yang betul-betul sistem yang berasal dari orang kufar. Sistem yang terkenal dengan sistem yang kufur dan sudah terbukti bahwasanya sistem demokrasi ini adalah sistem yang rusak yang telah menghancurkan negeri kita yang tercinta,” tambahnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button