
Pasuruan, Jatim (shautululama) – Apakah para pemimpin kaum muslimin ini, menunggu saudara-saudara kita yang ada di Palestina habis? Pertanyaan tersebut disampaikan Oleh Shohibul Fadhilah Al-Mukarrom Kyai sepuh Zainulloh Muslim, Beliau selaku Pengasuh Pondok Tahfidz Al Itqon Pasuruan pada acara Multaqo Ulama Aswaja, Intelektual dan Tokoh Tapal Kuda Pasuruan 1445 H. bertajuk “Mengalahkan Zionis Yahudi di Palestina, Seruan Untuk TNI dari Ulama, Intelektual dan Tokoh Jawa Timur” (Selasa, 28/5/2024) [LIVE] di channel Bromo Bermartabat
Beliau menjelaskan, “Sudah delapan bulan berjalan, saudara-saudara kita kaum muslimin yang ada di Palestina di bantai oleh Zionis Israel, sudah tidak terhitung, puluhan ribu nyawa yang melayang dari saudara-saudara kita, yang sebagian besar adalah anak-anak, demikian juga kerugian yang tak terhitung, berbagai gedung, Serta berbagai fasilitas umum yang rusak yang membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikannya”
“Seharusnya apa yang di derita oleh kaum muslimin yang ada di Palestina cukup untuk membuka, mengetuk hati dari pada pemimpin-pemimpin Islam, untuk mengerahkan tentara-tentaranya supaya menyerbu, menghanguskan, membinasakan Zionis Israel, yang sebetulnya jumlahnya tidak begitu banyak, sehingga jika pemimpin-pemimpin kaum muslimin tidak terkecuali pemimpin Negeri kita tercinta ini, yang mempunyai kekuatan militer, persenjataan dikerahkan maka tidak dibutuhkan waktu yang lama, untuk menghancurkannya.” Lanjutnya.
Beliau bertanya, “Apakah para pemimpin pemimpin ini, menunggu saudara-saudara kita yang ada di Palestina habis? Jika itu terjadi maka, ketahuilah yang seperti itu tidak hanya berlaku bagi Palestina mereka terus akan merembet, terus menjalar ke kaum muslimin lainnya, sampai pada akhirnya ke kita, sampai pada akhirnya ke kaum muslimin lainnya, seperti itu, kenapa? Karena orang Yahudi mereka terus akan memerangi kita, sehingga kita keluar dari agama ini.”
“Sudah banyak ayat-ayat yang Allah memperingatkan kepada kita agar kita waspada terhadap orang orang Yahudi dan nashroni ini, kurang apa, kalau kita sudah mempelajari islam, mempelajari Al-Qur’an, maka akan ditemukan dalil yang sebegitu banyaknya, oleh karenanya, wahai para penguasa, wahai para tentara-tentara kaum muslimin tirulah nenek moyang kita!” Tegas Beliau.
Beliau melanjutkan, “Ketika kekhilafahan itu dulu ada, dibawah satu kepemimpina seorang khalifah, satu orang daripada keturunan Rasulullah, syarifah yang diganggu, maka Mu’tashim Billah segera mengerahkan tentaranya yang sedemikian banyaknya, sedemikian panjangnya, hanya untuk membela satu orang syarifah, satu orang wanita muslimah, seharusnya seperti itu yang dilakukan oleh penguasa kaum muslimin, membela saudara-saudaranya, tidak menunggu habis, tidak menunggu puluhan ribu nyawa melayang, sebab satu nyawa sangat berharga, oleh karenanya hanya dibawah kepemimpinan seorang khalifahlah yang akan mengerahkan tentara-tentara kaum muslimin.”
Oleh karena itu, “Kita para Ulama para intelektual berkewajiban untuk meyadarkan ummat bahwa dakwah penerapan syariah dan khilafah harus kita tanggung dan kita menjadi bagian dari yang mendakwahkan. Karena kalau melihat sejarah kekhilafahan itulah yang akan membasmi yang akan bisa menghentikan makar dari orang orang yahudi tersebut.” Pungkas beliau.