Ngawi, Jatim (shautululama) – Multaqo Ulama Aswaja Ngawi, juga dihadiri oleh tokoh Intelektual Muslm dari Surabaya, Ustadz Fajar Kurniawan. Beliau menjelaskan alasan mengapa kita tidak bisa berharap pada kapitalisme untuk memulihkan kondisi perekonomian di negara ini.
Beliau menjelaskan, pertama karena kapitalisme justru jadi biang kerok swastanisasi sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Seperti sektor pertambangan, sektor Energi Listrik, Air Minum dan sebagainya. Hal ini membuat rakyat semakin sengsara.
Kedua Kapitalisme membuat utang-utang ribawi menumpuk, hingga saat ini utang negara mencapai 8.333 trilyun rupiah. Jika diakumulasi mulai tahun depan hingga tahun 2028 negara harus membayar bunganya saja sebesar 3.125 trilyun atau kalau dibagi jumlah penduduk Indonesia menjadi 11 juta per orang.
Ketiga Kapitalisme membuat sektor riil seperti perdagangan barang dan jasa, pertanian dipinggirkan sementara sektor non riil seperti perbankan ribawi justru disanjung dan diprioritaskan.
Keempat pertumbuhan ekonomi di sistem kapitalis tidak mencerminkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sesungguhnya.
Beliau menyitir sebuah hadist Rasulullah Saw, “kaum muslimin berserikat dalam tiga hal, air, padang rumput, dan api”.
Beliau juga menyampaikan
Dalam hukum syariat Islam –khususnya bidang ekonomi– barang-barang tambang ditetapkan sebagai milik umum _(milkiyah amah) contohnya Nikel dll, pengelolaannya menjadi tanggung jawab negara _(daulah)._ tidak boleh diserahkan kepada individu lebih-lebih kepada asing.
Secara politis penyerahan milik umum _(milkiyah amah)_ kepada individu akan melemahkan negara dan menjadi jalan bagi asing untuk menguasai orang mukmin. Hal ini hukumnya haram.
Allah berfirman:
وَلَن يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا
_”dan Allah sekali- kali tidak akan memberi jalan kepada orang- orang kafir untuk memusnahkan orang- orang yang beriman.”_ (QS. An-Nisa: 141);
Acara dilanjutkan dgn pembacaan pernyataan Sikap oleh Para ulama yang dipimpin oleh Ustadz Sahid dari Ulama Aswaja Ponorogo.
Di penghujung acara dibacakan do’a oleh Kyai Kadi Harianto (Pengasuh Majelis Taklim Tombo Ati). Salah satu doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT untuk tegaknya syariah dan khilafah di muka bumi dan di-aamiin-kan oleh seluruh hadirin.
Simak Video Multaqo Ulama Aswaja Ngawi, Jatim