Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja Jombang : Kurikulum Cabul dan Pemalakan Ala Tapera, Bukti Kejahatan Demokrasi

Jombang, Jatim (shautululama) – Munculnya wacana pemotongan penghasilan warga dalam program Tapera, dan terbongkarnya buku bacaan cabul dalam kurikulum merdeka, menjadikan para kyai dan ustadz di Jombang gerah. Karenanya, para ulama yang tergabung dalam Ulama Aswaja Jombang ini, mengadakan Multaqa Ulama pada Ahad, 23 Juni 2024. Dengan tema; *” Tapera Serta Kurikulum Cabul dan Kekerasan, Bukti Nyata Kedzaliman dan Kehancuran Moral Bangsa Ala Demokrasi.”*

Shohibul Hajah oleh shohibul fadillah almukarom Kyai Abdul Hadi, ulama Aswaja dari Tembelang Jombang. Beliau menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap apa yang terjadi saat ini.

Terutama, adanya rencana ‘pemalakan’ ala Tapera dan ditemukannya narasi cabul dalam buku di dunia pendidikan. Karenanya, di tengah kondisi yang memilukan ini, beliau menghimbau kepada para ulama untuk peduli dan mendakwahkan Islam di tengah-tengah masyarakat.

Mengawali sesi qoul minal ulama, shohibul fadillah Ustadz Riduwan menyampaikan bahayanya ketika buku-buku cabul itu sampai dibaca siswa. Sebab, dari SD hingga SMA akan membaca buku tersebut. Ini terjadi karena persoalan sistem dan tidak adanya standar kebenaran yang digunakan.

Shohibul fadillah almukarom KH. Misbah Halimi, M.Pd. dari Jombang menyampaikan tema yang kedua tentang Tapera. Secara khusus beliau menyampaikan dan membandingkan Islam dan ideologi lain dalam hal pelayanan. Dalam Islam, ada hak asasi bersifat individual dan umum yang umat ini harus dapatkan. Yakni pangan, sandang dan papan. Serta pendidikan, kesehatan dan keamanan. Tetapi dalam kapitalisme dan komunisme, tidak. Karenanya, beliau mengajak kaum muslimin secara khusus untuk kembali kepada Islam.

Shohibul fadhilah almukarom Kyai Minhaj, Ulama Aswaja dari Perak Jombang menyampaikan, demokrasi tidak saja menyebabkan penderitaan di dunia, ancaman terberatnya justru ketika di akhirat kelak. Sebab, dalam demokrasi, kedaulatan berada di tangan manusia, sementara dalam Islam kedaulatan dalam membuat hukum adalah hak Allah secara mutlak.

Karenanya, shohibul fadillah almukarom Ustadz Nuh dari Jombang Kota mengajak seluruh ulama yang hadir untuk berpegang pada Islam dalam menyelesaikan semua urusan. Seraya menanggalkan demokrasi.

Shohibul Fadillah almukarom Gus Rizal Zakaria menyampaikan, semua kebaikan dalam hidup hanya bisa diraih dengan tegaknya sistem Islam dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Sekaligus, ini yang harus diperjuangkan oleh seluruh kaum muslimin.

Acara Multaqa Ulama Aswaja Jombang berakhir pukul 21.30 WIB, setelah sebelumnya ditutup dengan doa oleh Kyai Tho’at, ulama Aswaja dari Megaluh Jombang.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button