NewsKhilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja Jatim, Investasi Asing-Aseng Kolonialisme, Menyengsarakan

Surabaya, Jatim (shautululama) —“Ulama harus memiliki pandangan yang global,”tutur Kyai Iffin Masrukhan pada Multaqo Ulama Aswaja Jawa Timut, Ahad (7/4/2024). Pembahasan ini tak kalah serunya, karena mengangkat tema “Mewaspadai Bahaya Komunisme China, Adakah Implikasi Kunjungan Prabowo ke Presiden Xi Jin Ping ke Indonesia?”

“Seharusnya umat Islam dan ulama memiliki kesadaran global terhadap dunia. Karena memang sudah zamannya. Melihat segala sesuatu tidak hanya dari aspek lokal, tapi juga spektrum yang lebih luas,”tambahnya.

Kondisi itu tampak dari situasi kawasan Indo Pasifik termasuk Laut China Selatan. Terdapat persaingan kuat antara Amerika Serikat dengan China.

“China sangat agresif melakukan aktifitasnya di kawasan Indo Pasifik. Melalui proyek OBOR yang kemudian menjadi BRI banyak melakukan aktifitas perdangan dan investasi dengan negara dunia,”ujarnya.

Kyai Iffin menilai, China juga melakukan aktifitas militer karena mengklaim Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Ini menyulitkan Amerika Serikat dalam aktifitasnya di Indo Pasifik. Dua negara yang berseteru ini memiliki kepentingan dengan Indonesia.

“Masing-masing, baik Amerika maupun China ingin menancapkan kuku kekuasaannya di Indonesia. bergantung sikap rezim Indonesia, apakah kontra atau malah melayani dua negara ini?”

Selain itu, Kyai Khozin Mubarok turut memberikan pesan, “Kalaulah tidak karena al-Qur’an dan hadits nabi, mungkin di antara umat Islam tidak bisa membedakan mana itu kawan mana itu lawan.”

“Indonesia negara kaya raya yang menjadi rebutan. Mereka orang-orang kafir itu sangat berharap menguasai negeri kita. Justru yang berkepentingan sekarang itu China,”tambahnya.

Selain itu, investasi China ke Indonesia dari tahun ke tahun meningkat tajam. Pada tahun 2019, nilai investasi China 4,74 miliar dolar. Tiga tahun berikutnya, 2022, meningkat 100 persen. Kemudian Februari 2023 sudah 20,01 miliar dolar. Maret 2023 20,38 miliar dolar. Yang terakhir September 2023 sudah 21,63 miliar dolar.

“China menginvestasikan tidak main-main. Tidak ada makan siang gratis. Apalagi Indonesia menjadi negara muslim terbesar,”pesannya.

Kyai Khozin turut mengingatkan agar belajar dari Zimbabwe. Kenapa menjadi negara miskin? Salah satunya utang luar negeri 43% dari China. Sekarang per tahun 2023, 13,76 miliar dolar.

“China juga ingin memastikan proyek yang dilakukan oleh rezim lama harus dilanjutkan. Kalau perlu lebih dahsyat lagi. Kita paham investasi negara kafir di negeri kaum muslim jelas haram,”paparnya.

Alasannya, pertama, investasi mengandung unsur riba. Kedua, investasi cara menguasai Indonesia terutama ekonomi dan pemerintahannya.

“Satu-satunya yang bisa menjamin penerapan syariah kaffah ialah khilafah,”pungkasnya memberikan solusi agar tidak dikuasai musuh Islam.[hn]

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button