Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja Jatim Bersama Para Intelektual, Demokrasi Alat Kafir Penjajah dan Antek-anteknya

Surabaya, (shautululama) – Tema Multaqa Ulama Aswaja “Mengalahkan Zionis Yahudi di Palestina, Seruan Untuk TNI dari Ulama, Intelektual dan Tokoh Jawa Timur!” pada Ahad (12/5/2024). Acara ini bertujuan memberikan solusi bagi Palestina yang saat ini digenosida oleh Zionis Yahudi.

Peristiwa besar tadi mendapatkan perhatian dari Kyai Laode Heru Elyasa. Kemungkaran yang terjadi dengan genosida ini perlu diselesaikan. Tak boleh ada pembiaraan yang menjadikan manusia menjadi korban.

Kyai Heru mengingatkan kewajiban penting amar ma’ruf nahi munkar. “Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah kemungkaran itu dengan menggunakan tangannya (kekuasaan) yang dia miliki. Jika dia tidak maka drngan lisannya. Jika dia tidak mampu maka dia mengubahnya dengan hatinya. Ini adalah batas keimanan yang paling lemah.”

Syarat menjalankan amar ma’ruf nahi munkar ada dua. Pertama ilmu, karena dengan ilmu ini bisa menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Orang jahil tidak mengetahui yang buruk dan tidak mengetahui yang baik.

Syarat kedua al-qudra alaih yaitu mempunyai kekuatan. Karena kemampuan membutuhkan kekuatan yang menyampaikan dengan lisannya, tangan, dan kekuasaanya membutuhkan power.

“Maka tugas kita para alim ulama dan intelektual hanyalah memberikan nasihat dan peringantan. Serta memberikan bimbingan kepada umat umumunya ataupun militer yang memeiliki kekuasaan,”seru Kyai Heru.

Lanjutnya, bersatunya kekuatan dari ulama, intelektual, dan militer menjadi poin penting. Jika ulama mempunyai keimanan untuk membimbing umat. Jika intelektual mempunyai kemampuan sains dan teknologi untuk kemudian dipakai oleh militer.

“Maka ketika kekuatan itu Bersatu, Islam dan kaum muslimin dan Palestina insya Allah akan segera dibebaskan. Takbir!”serunya.

Sementara itu, Kyai Iffin Masrukhan mendorong jika forum ini menjadi saksi di hadapan Allah bawa ulama dan intelektual turut andil dalam perjuangan menolong saudara kaum muslimin di Palestina.

“Apa yang kita sampaikan ini merupakan nasehat kepada pemimpin kiranya menolong saudara yang ada di Palestina. Seandainya itu menimpa kita, betapa sangat membutuhkan pertolongan dari Allah melalui saudara yang ada di sekeiling Indonesia,”tambahnya.

Demokrasi menurut Kyai Iffin menjadi perisai Zionis uantuk menjaga kepentingannya. Artinya demokrasi menjadi system paling kuno. Protokol Yahudi Zionis ingin melanggengkan dan menguasai dunia melalui demokrasi.

“Yahudi memanfaatkan tangan Amerika dan Inggris bersama Eropa sebagai pintu masuk menggunakan demokrasi. Makanya umat Islam jangan sampai tertipu untuk menerapkan demokrasi. Itu sama saja dengan memberikan kesempatan Yahudi memperkuat dan mencengkram kekuatan yang ada di negeri-negeri muslim,”terangnya.

“Kita harus membuah demokrasi. Itu alat penjajajhan untuk menguasai kaum kita. Sebagaimana pembantaian di Palestina, bahkan PBB tidak bisa berkutik,”serunya.

Untuk mengalahkan Zionis Yahudi umat membutuhkan perisai dan tameng. Itulah khalifah yang orang-orang akan berperang mengikutinya dan berlindung kepadanya.

“Junnah itu khilafah. Khilafah akan mengalahkan musuh-musuh Islam,”tandasnya.[hn]

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button