Bandung, Jabar (shautululama) – Forum Ulama Aswaja (FUA) Jawa Barat kembali berkumpul dalam rangka merespons problematika umat pada momen Ramadhan 144H. Acara tersebut terangkum dalam Multaqo Ulama Aswaja Jawa Barat dengan tema “Ramadhan & Perubahan Islam, Terapkan Islam Kaffah Untuk Mengembalikan Kebesaran Negeri”. Kegiatan ini terselenggara pada Selasa, 2 Maret 2024, secara hybrid baik offline maupun online dengan menghadirkan ulama dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Mengawali kegiatan, KH. Dr. Hakim Abdurrahman sebagai sohibul hajat menilai bahwa Ramadhan kali ini begitu miris karena turut diwarnai dengan kebrutalan entitas yahudi yang dibeking Amerika Serikat terhadap Palestina. Di sisi lain, umat di negeri ini pun terus menerus dirundung masalah dari mulai drama politik pilpres, isu radikal, terorisme dan sikap anti Islam serta kenaikan harga-harga pokok. “Maka ulama sebagai warasatul anbiya wa mursalin, harus memberikan contoh dan mengajarkan umat untuk berjuang dalam menegakan Islam secara kaffah”, Tuturnya.
Merespon kondisi umat Islam Palestina, Ajengan Handi dari Sumedang memberikan pernyataan berkobar agar Umat Islam yang masih ada keimanan di hatinya untuk menyuarakan kepemimpinan Islam. “Siapapun ulama dan tokoh umat, mari terus suarakan pentingnya kepemimpinan umat yang satu sehingga kekuatan Islam akan mampu mengalahkan musuh-musuh Islam” tegasnya.
Kyai Abdul Hafidz, Ulama Aswaja asal Kota Bandung mengkritik penerapan demokrasi yang cenderung menimbulkan kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu 2024. Menurutnya, demokrasi berakar pada pemisahan agama dengan kehidupan (sekularisme) sehingga pada praktiknya akan menjauhi standar agama dalam beraktivitas. ”Kecurangan dalam demokrasi adalah hal yang biasa karena secara mendasar sistem ini telah memisahkan dari agama” Tandasnya.
Umat Islam dihadapkan dengan berbagai manhaj kehidupan, dan yang shahih adalah manhaj kehidupan sesuai dengan syariat-Nya. Hal tersebut diungkapkan oleh Ajengan Nasrul Hakim, Ulama Awaja Sukabumi. “Barang siapa yang mencari manhaj kehidupan selain dari syariat Allah maka hal itu tidak diterima oleh Allah SWT, baik kapitalisme-demokrasi dan sosialisme-komunisme!” tuturnya.
Ustadz Handy Faisal, Ulama Aswaja Kabupaten Bandung menjelaskan secara gamblang mengenai sistem pemerintahan Islam Al-Khilafah Al-Islamiyyah. Menurutnya, sistem Khilafah merupakan warisan Rasulullah SAW dan telah disepakati oleh Imam 4 mahzab. “Khilafah adalah kepemimpinan yang terus bersambung, sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW. Jadi, Khilafah itu adalah warisan Rasulullah SAW” Tandasnya.
Ajengan Budi Saifullah dari Jawa Barat menyerukan kepada para penguasa muslim untuk segera menghentikan penjajahan Barat dalam bentuk penerapan sistem sekuler demokrasi dan mengajak para ulama untuk berjuang bersama dan terwujudnya Islam Kaffah dalam bingkai Khilafah.***
Wallahu A’lam.