Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan, Demokrasi Sukses Memiskinkan Bangsa Indonesia

Gresik, Jatim (shautululama) – Ketika suatu negeri menerapkan sistem ekonomi kapitalis, maka otomatis rakyatnya hanya menikmati sebesar 75% (persen) dari penghasilannya, sedangkan 25% (Persen) akan dipotong secara langsung oleh penerapan kebijakan pajak, iuran dan pungutan. Itulah kalamminal ulama yang disampaikan Kyai Haris Islam dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan pada Jumat (28/6/2024) malam.

Lebih lanjut, Kyai Haris Islam memaparkan alasan penerapan sistem ekonomi kapitalis yang berakibat rakyat indonesia terus menjadi miskin. *Pertama*, kenaikan nilai inflasi atau penurunan nilai uang dan kenaikan harga barang. Sebagai contoh 20 tahun yang lalu harga seekor kambing kurang lebih 500 -700 ribu sekarang harga 1 ekor kambing mencapai 2 – 3 juta rupiah. Hal ini menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 5% per tahun.

*Kedua*, kebijakan penerapan pajak dan iuran yang membabi buta, misal PPN 11 %, PPh 2%, iuaran BPJS 4%, dan iuran tapera 3% jadi total pajak dan iuran (pungutan) sama dengan 20%. Sehingga bisa diperkirakan setiap bulan penghasilan kita ini kena potongan sebesar 25% misal seorang pekerja perbulan gajinya sebesar 5 juta maka yang bisa dinikmati hanya 3,75 juta saja.

Kemudian Kyai Haris Islam memaparkan alasan yang *Ketiga* tentang kebobrokan sistem ekonomi Kapitalis yaitu penggunaan mata uang kertas dengan standar mata uang dollar yang tidak dijamin dengan logam mulia (emas). Saat ini, nilai tukar rupiah dan dollar Amerika sangat jauh sekali 1 dollar amerika sama dengan 16 ribu atau 17 ribu rupiah.

“Orang yang lahir di Amerika dengan orang yang lahir di Indonesia. sejak mereka baru lahir maka anak Amerika itu sudah 17 ribu kali lipat lebih kaya dibandingkan dengan orang Indonesia. Artinya kalau sama – sama 1 lembar nilainya 1 per mata uang, maka anak Amerika yang lahir hanya pegang uang satu lembar saja, sementara anak indonesia yang baru lahir tersebut harus pegang 17 ribu lembar. Padahal sama – sama terbuat dari kertas yang tidak dijamin dengan logam mulia atau emas dan perak”. Ujar Kyai Haris

Kyai Haris Islam menegaskan ini fakta penjajahan yang nyata dan keji, tetapi kita tidak sadar kalau kita ini dibodohi turun temurun. Tidak hanya indonesia seluruh negeri di dunia ini tidak sadar dibodohi oleh Amerika.

Sebelum menutup taujihnya, Kyai Haris Islam menegaskan bahwa umat islam saat ini sudah menyadari betapa rusaknya sistem ekonomi kapitalis, dan banyak pula yang memahami hanya dengan sistem ekonomi islam yang bisa mensejahterakan seluruh umat manusia. Namun, untuk mewujudkan dan menerapkannya butuh institusi negara yang berdasarkan sistem islam yakni khilafah ala minhajin nubuwwah. Karena sistem ekonomi islam tidak dapat diterapkan secara sempurna di sistem demokrasi atau kapitalisme.

“Makanya kita harus ngaji, agar paham tentang ideologi islam, sistem pemerintahan islam (khilafah islamiyah) dan bersama – sama menyuarakan betapa pentingnya penegakkan khilafah untuk melindungi dan mensejahterakan seluruh umat manusia”. tandasnya

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button