Garut, Jawa Barat (shautululama) – Ulama Aswaja Garut KH. Ali Bayanullah Al Hafidz Mengatakan, “Sesungguhnya orang orang yang takut pada Allah itu ulama, selain ulama tidak takut pada Allah. Berarti seseorang dikatakan ulama itu, ketakutannya pada Allah lah yang paling penting,” tutur beliau, “Dengan kata lain ulama itu bukan dilihat sorbannya, bukan dilihat dari udengnya, bukan dilihat dari pakaiannya,” dalam Multaqo Ulama Aswaja Garut, yang bertajuk, “Saatnya Kembali Menjadi Ummatan Wahidah,” Sabtu (17/02/24) di Garut Jawa Barat.
Jadilah Ulama al-millah, yakni bukan tipe Ulama ad-daulah yang menuruti apapun keinginan penguasa, dan bukan pula Ulama al-ummah yaitu mengikuti apa saja yang ummat mau tanpa memperhatikan benar dan salah, lanjut Kyai, “Untuk menjadi ulama al-lmilah, pertama harus mengetahui dalil-dalilnya dengan seksama, apakah ada dalilnya atau tidak? Apa ada hadisnya atau tidak? Itu harus yang diketahui terlebih dahulu maka ketika sudah mengetahui dalilnya ada, maka ulama al-lmilah tidak sungkan mengatakannya kepada ummat,” imbuhnya.
Beliau mencontohkan, “Khilafah adalah ajaran Islam, karena dia tahu dalilnya, tetapi tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi umat harus dipahamkan juga dan harus siap berhadapan dengan penguasa. Tidak cukup hanya dengan menjelaskan Khilafah ajaran islam, tetapi harus menjelaskan kepada umat dan harus bersedia menanggung resikonya,” tuturnya, “Kalau kita takut mati takut dikriminalisasi takut dipenjara maka jangan harap kita akan bisa menjelaskan Khilafah ajaran Islam itu,” tegasnya.
Sebelumnya Ajengan Aam Ridwan, Ulama Aswaja Garut mengatakan, “Pemimpin maupun masyarakat biasa, dia akan paham hukum yang diberlakukan atas mereka, sehingga hal ini akan bisa meminimalisir hukum dengan sepihak. Apalagi dengan KUHP yang baru itu bisa ditafsirkan secara sepihak, contoh pasal 188 yang akan diberlakukan. Setiap orang yang menyebarkan dan mengembangkan ajaran Leninisme, Marxisme dan juga paham lain yang bertentangan dengan Pancasila, mohon dikoreksi kalau salah, akan dipenjara selama 4 tahun,” tuturnya.
Di situ ada kata paham lain yang bertentangan dengan Pancasila, paham lainnya ini apa? ini akan ditafsirkan oleh setiap yang mengancam siapapun ketika berhadapan dengan penguasa maka Paham lain itu bisa ditafsirkan secara tafsir karet, misalnya, “Khilafah dianggap paham, padahal Khilafah bukan paham tetapiajaran Islam maka untuk para alimin ulama, undang-undang seperti ini tidak bisa dijadikan rujukan karena kita sudah mempunyai hukum yang lebih bagus yaitu dari Allah subhanahu wa ta’ala,” imbuhnya.
Di sisi lain Ajengan Maman Abdullah, dalam kalam minal ulamanya menyampaikan bahwa cobaan yang di alami oleh para pengemban dakwah itu adalah konsekwensi keimanan. Beliau mengatakan, “Peluang dan harapan para pengemban dakwah selain pahala dan surga, peluang lain di dunia ini hampir tiga puluh persen populasi dunia adalah umat Islam. Apalagi didukung oleh tekhnologi yang canggih dalam mendakwahkan Islam ke seluruh dunia lebih mudah, peluang dakwah lainnya adalah Islam sebagai solusi pada dari berbagai problematika hidup hari ini, dari segi ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan sebagainya,” ungkap beliau, “Ternyata dalam memilih pemimpin di dalam Islam itu hanya tiga hari, bukan menghabiskan tujuh puluh triliun tapi kacau,” tuturnya.
Ajengan Yadi Riyadi Rachman menyampaikan fakta sistem pendidikan di negeri ini, “Sistem pendidikan di negeri kita sudah sangat memprihatinkan. Apakah harus direkonstruksi atau dirubah?” Imbuh beliau, “Kita yang memperoleh anugrah dari Allah melalui kajian atau pernah melakukan kajian tentang Islam, tentu mempunyai tanggung jawab lebih, untuk membangun pemahaman Islam,” tutur Ajengan Luthfi Afandi.
Ajengan Suwar Abu zulfan, Ajengan Dindin Sholahudin, dan Kyai Haji Drs.H. Asep Saepudin Musaddad M. Pd. I, dan Host Ust. Imam Abu Arafah semua sepakat, “Bagai manapun ceritanya, sesuatu yang datang dari Allah, kemudian diterapkan dengan sistem buatan manusia, kontradiktif, tidak mungkin, karena ideologi sekuler meniscayakan, peran agama, peran Allah SWT. Disinilah peran penting Islam yaitu khilafah Islamiya,” pungkasnya []kang Alpin
#satunegarakhilafahsolusipalestina
#KhilafahJanjiAllah
#KhilafahBisyarohRasulullah
#KhilafahPelindungUmat
#MultaqoUlamaAswaja #SaatnyaKhilafahMemimpinDunia
#KhilafahAjaranUlamaAswaja #KhilafahUntukKebaikanNegeri #DenganKhilafahIndonesiaJaya