Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Multaqa Ulama Aswaja dan Tokoh Masyarakat Banyumas Raya, Saatnya Tinggalkan Demokrasi-Kapitalisme dan Komunisme

Banyumas Raya (shautululama) – Multaqo Ulama dan Tokoh se Banyumas Raya kembali diselenggarakan pada 24 Agustus 2024 di Masjid Al Furqon Sidareja dengan mengangkat tema “Meluruskan Kembali Makna Kemerdekaan Kita: Dari Seremoni Menuju Kemerdekaan Hakiki, Merdeka Dari Penjajahan Demokrasi-Kapitalisme dan Komunisme.”

Pada kegiatan multaqo ini hadir sekitar 60 ulama dan tokoh dari berbagai daerah di Banyumas Raya. Narasumber yang diundang menyampaikan maqolahnya diantaranya adalah mubaligh dari Cilacap yaitu Ustad Muhammad Said, Ustadz Zahid Farhan dan akademisi muslim Ustadz Sukarno Salim, S.Pd.I dan Ustadz Amin RH, yang sepakat menyampaikan bahwasannya makna kemerdekaan hakiki bagi muslim adalah di saat kita terbebas dari segala bentuk penghambaan terhadap makhluk menuju penghambaan secara totalitas hanya kepada Allah SWT yang diwujudkan dengan tunduk patuh pada semua syariah-NYA.

Para ulama dan tokoh yang hadir juga sepakat bahwasannya perjuangan menegakkan Islam Kaffah tidak bisa dititipkan kepada mekanisme Demokrasi melalui parpol- parpol yang ada saat ini.
Karena Demokrasi dalam prakteknya selama ini hanya memberi celah sempit kpd umat Islam untuk menyalurkan aspirasi politik dan keagamaannya.

Bahkan Ustadz Amin RH juga menegaskan – sembari mengutip pendapat ilmuwan politik dari Harvard University dalam bukunya How Democrasies Die- bahwa dari indikator penyebab kematian Demokrasi, maka Demokrasi di negeri ini aslinya sudah mati. Kalau pun belum mati sudah dikuasai oligarkhi politik dan ekonomi. Sehingga hari ini kita “pesimis” tdk ada peluang perubahan jika melalui jalur formal konstitusional yaitu pemilu, karena jalur formal ini sdh macet. Maka mustinya para ulama dan Tokoh membuat jalur perubahan sendiri, jangan mau menjadi objek yang dimobilisasi oleh parpol sekuler demi kepentingan mereka sendiri.

Terakhir dari para ulama dan tokoh yang hadir, diwakili oleh Kyai Sirojuddin dari Salem membacakan seruan dan sikapnya bahwa sudah saatnya seluruh komponen bangsa untuk menyadari bahwa sistem Demokrasi adalah buruk, rusak dan merusak, bahaya dan membahayakan dan harus segera dicampakkan.

Karena itu membela demokrasi dan mempersembahkan hidup dan matinya untuk demokrasi, jelas nanti di akhirat hanya akan merugi. Demokrasi juga tidak mungkin akan memberikan syafa’at, karena memang demokrasi secara hakiki hanya sebuah produk hawa nafsu manusia.

Sebaliknya hanya dengan menerapkan Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah ala minhajin nubuwwah maka negeri ini berpotensi menjadi negara besar (ad daulatul Ula fil alam) yang akan menebarkan rahmat bagi seluruh alam.

Alhamdulillah tepat pukul 22.30 acara demi acara selesai dan diakhiri dengan doa memohon kepada Allah Azza Wa Jalla agar Islam dan kaum muslimin segera di menangkan atas semua dien dan semua sistem kehidupan yang ada.

Link pembacaan seruan :

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button