Tanjung, Kalsel (shautululama) – Para ulama Benua Enam menyoroti Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan kurikulum pendidikan yang mengajarkan sastra berkonten porno dan kekerasan, Sabtu (3/9/2024).
Kumpulan ulama dari enam kabupaten, Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin dan Balangan itu dengan tegas meminta pemerintah Indonesia menghentikannya.
Menurut mereka di acara Multaqa Ulama Aswaja tersebut, Tapera yang dipungut dari penghasilan rakyat adalah jalan bathil di larang agama Islam, sesuai Al-Quran Surah An Nisa ayat 29.
Sementara konten porno dan kekerasan di kurikulum pendidikan disebut penghancuran generasi ala demokrasi. Merusak moral dan akhlak.
Pengurus Majelis Taklim Wal Ibadah Nurul Mustafa Tabalong, Guru Pahrul mengatakan Tapera menyengsarakan rakyat dan merampas harta rakyat. “Kalau sebut mafia,” tegasnya.
Solusi Islam untuk masalah Tapera disampaikannya, negara harus memberikan kemudahan agar rakyat mendapatkan perumahan, karena itu hak dasar.
Kemudahan itu bisa dilakukan dengan menghapus sistem ribawi. “Hilangkan sistem ribawi dalam penyediaan rumah,” tegasnya.
Ustad Ruspiannor, seorang pengajar di MAN juga angkat bicara memberitahukan kerusakan di Indonesia sudah luar biasa. Salah satunya masalah porno grafi, yang berujung seks bebas, aborsi dan pembunuhan.
“Itu baru terjadi di Kelua. Belum lagi di luar sana, banyak lagi,” cetusnya.
Pengurus Majlis Taklim Tafaqquh Fiddin, Wahyudin Noor mengatakan semua masalah di Indonesia, baik Tapera maupun kurikulum cabul lahir dari Kapitalisme-Demokrasi dan Sosialisme-Komunisme.
“Kapitalis dan Sosialisme itu ummul jaroim atau biang dari semua persoalan,” tegasnya.
Solusi harus diterapkan Islam di tengah-tengah umat Islam, sebagai pengganti sistem kapitalis dan sosialis yang pernah diterapkan di Indonesia pada masa presiden orde lama dan orde baru.
Ustad M Kamaluddin, Pengasuh Lembaga Pendikan Ma’arif MI/Mts/MA Darul Hikmah Banyuwangi Jawa Timur dan telah lama menetap di Tapin, menambahkan penerapan sistem Islam disebut dengan Khilafah Islamiyah.
“Empat imam mashab bersepakat akan kewajiban menegakkan khilafah. Tidak ada perbedaan,” tegasnya.
Khilafah Islamiyah adalah warisan Rasulullah saw dan ajaran ahlus sunnah wal jamaah yang akan mewujudkan rohmatan lil alamiin
Ustad Haris, dari Hulu Sungai Selatan menambahkan, jika tegaknya khilafah adalah janji Nabi Muhammad SAW.
Negeri yang paling berpeluang menegakkan khilafah memang negeri-negeri arab. Tapi Indonesia juga berpeluang. “Potensi Indonesia karena umat Islamnya banyak. Sumber daya alamnya juga berlimpah. Kita lempar kayu saja jadi tanaman,” ujarnya.
Untuk itu, umat Islam di Indonesia perlu menerapkan politik Islam, ekonomi Islam dan semua syarat Islam lainnya. Termasuk dari segi militernya.
Pembina Mualaf Majlis Taklim Al Mukminin, Ustad Dianor mengatakan Multaqa Ulama menjadi bukti para ulama yang hadir menyatukan perasaan dan memikirkan umat.
“Dengan harapan kita bisa menggoyang kebijakan rezim ini. Jangan sampai diterapkan di negeri muslim terbesar ini,” tegasnya. (ibn)