Multaqa Ulama Aswaja ManhajiKhilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji Allah

Multaqa Maulid Ulama Aswaja Depok, Tauladan Kepemimpinan Rasul Saw: Jujur dan Amanah

Depok, (shautululama) -Ratusan Ulama berkumpul pada Ahad, 27 Oktober 2024 di gedung MUI Depok jalan Nusantara, Depok dalam rangka menghadiri acara Multaqo Ulama Aswaja Kota Depok dengan tema: Maulid Nabi, Menyongsong Indonesia Baru Meneladani Kepemimpinan Nabi SAW.

Acara yang diadakan oleh Majelis Dirosah Islamiyah dihadiri peserta dengan cukup antusias dengan memenuhi kursi ruangan sejak pukul 19.45 hingga panitia harus menambah kursi yang sebelumnya disediakan.

Acara dimulai pukul 20.15 dengan dibacakan ayat suci Al Quran oleh Muhammad Ismail Zulkarnain membaca Surat al Azhab ayat 21-22 dan al mujadalah ayat 11-12

Ustadz Ujang Furqon sebagai Pembina Majelis Dirosah Islamiyah menyampaikan sambutan dan ucapan terimakasih atas hadirin yang antusias. Beliau juga menyampaikan momen pelantikan seorang pemimpin baru di negeri ini menjadi alasan tema acara dilaksanakan.  Berharap agar dapat mengambil pelajaran bagaimana nabi memberikan teladan bukan hanya sebagai nabi tapi juga sebagai pemimpin. Dengan harapan Indonesia menjadi negeri baldatun toyibatun wa gofurur rahim. Semoga kita menjadi bagian yang peduli terhadap persoalan umat dan menjadi berkah atas kegiatan ini.

Selanjutnya acara inti dipandu oleh KH Amir Ma’ruf yang semakin menghangatkan suasana forum dengan pertanyaan retoris “Apakah umat islam yang mayoritas di negeri, bahkan termasuk negeri muslim terbesar ini tidak berdampak baik pada kondisi negeri ini?”. “Apakah tidak mudah jika kita hanya tinggal mengikuti kanjeng nabi?”

KH Dr. Ahmad Nawawi sebagai pemateri pertama memulai dengan pertanyaan serupa “Uswah terhadap Rosul apakah hanya pada urusan sholat sementara dalam kepemimpinan kita beruswah pada setan?”

Beliau menjelaskan sejarah maulid sekitar 900 tahun lalu di masa Sultan Salahudin Al Ayubi adalah untuk tetap bertahan dalam daulatul islamiah. Artinya kegiatan maulid adalah kegiatan politik. Bagaimana negeri islam bisa dijaga dengan islam.

Dicontohkan para shabat, tabiin dan tabiut tabiin. Pada kasus wafatnya Rasulullah SAW ada jeda tiga hari sejak wafatnya hingga dimakamkannya. Hal tersebut tertunda dikarenakan para sahabat memfokuskan perkara yang lebih urgen yaitu siapa yang akan meneruskan kepemimpinan umat islam hingga terpilihnya Abu Bakar ra yang meneruskan pola-pola kepemimpinan nabi SAW. Bahkan diteruskan ke masa Umar, Usman dan Ali ra.

Beliau juga menyampaikan kabar kenabian tentang kemenangan agama islam yang akan tersebar.

Selanjutnya, pemateri kedua KH. Farhan Suchail menyampaikan kehadiran nabi SAW anugrah terbesar untuk alam semesta. Benarlah ungkapan pepatah maulidun nabi miladun ummah, miladun daulah. Kehadiran nabilah yang mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang mampu mengubah jalan sejarah.

Namun ironisnya sudah sering kita merayakan maulid namun tidak berdampak perbuahan terhadap masyarakat. Apakah umat islam di negeri ini sudah meneladani Rasulullah SAW?

Mencontoh Rasul dengan framing ibadah yang dipahami yaitu sebatas ibadah mahdah padahal islam juga mengatur seluruh lini kehidupan. Islam adalah seperangkat keyakinan yang memancar darinya peraturan. Mulai dari makanan, cara bersosial, hukum pidana hingga mengatur kekayaan alam.

Menyambung pemateri sebelumnya KH. Syamsudin Ramadhan menyampaikan tentang menyongsong Indonesia baru yang cemerlang adalah dengan ittiba” kepada Nabi SAW. Ajaran islam yang dibawa oleh Nabi SAW juga akan menjadi solusi atas permasalahan yang muncul dan terus berulang. Dan tidak akan bisa sempurna ittiba’  kita dalam hal kepemimpinan kecuali dengan menggunakan sistem khilafah dalam kepemimpinan dalam bernegara. Maka adalah pilihan tepat dalam menyongsong Indonesia baru dengan menegakkan khilafah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, ittiba’  kepada Nabi SAW dan kecintaan kita terhadap negeri Indonesia

Selanjutnya, KH. Hasyim Mustofa memimpin pernyataan sikap bersama dengan tujuh nasehat dengan beberapa poin sebagai berikut:

  1. Kkepemimpinan adalah amanah yang memiliki tanggung jawab terhadap seluruh rakyat.
  2. Kerusakan yang hari ini nampak diakibatkan sosialisme dan kapitalisme yang dikemas oleh demokrasi.
  3. Khilafah sebagai rumah bersama yang dengan mewujudkannya akan menghapus kerusakan yang terjadi dan tentu mengundang keberkahan dari langit dan bumi.
  4. Upaya menegakkan khilafah merupakan wujud ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT.

Selanjutnya acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Farhan Suchail

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button