Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja Manhaji

Mashiroh Kubro Umat Islam Untuk Palestina: Khilafah yang Akan Bebaskan Palestina

Jakarta, (shautululama) – Cendikiawan Muslim, Ustad Muhammad Ismail Yusanto, dalam orasinya dari atas mobil komando Masiroh Kubro, beliau sampaikan asal mula perampasan negara Palestina oleh Zionis Israel adalah perjanjian Skyes-Picot.

Perjanjian Sykes-Picot, nama negosiator Mark Sykes dari Inggris dan Francois Georges Picot dari Prancis. Perjanjian rahasia yang ditandatangani pada tahun 1916 antara Inggris dan Prancis, ini bertujuan untuk membagi wilayah Arab Timur Tengah setelah Perang Dunia.

Selama dalam naungan Khilafah Ustmaniyah, Wilayah Palestina dan sekitar aman di bawah kepemimpinan Khalifah Abdul Hamid. Suatu hari, Theodore Hezzel pernah menghadap kepada Khalifah Abdul Hamid untuk meminta tanah Palestina, namun ditolak dengan lantang, bahwa “Tanah Palestina adalah milik kaum muslimin, tidak boleh satu inchi pun tanah ini diberikan kepada mereka yang tidak memiliki hak atasnya. Selama Khilafah Ustmani masih ada maka jangan berharap bisa mendapatkan tanah Palestina.”

Oleh karena itu, Ustad Ismail Yusanto menegaskan ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh umat islam untuk menggembalikan Palestina kepada umat Islam. Pertama, harus ada persatuan umat Islam dalam perjuangan melawan Zionis Israel. Bagaimana mungkin umat Islam yang jumlahnya milyaran, dikalahkan oleh Israel yang hanya jutaan. Hal ini tidak akan terjadi jika penguasa muslim bersatu memperjuangkan Palestina.

Jangan mau dengan tawaran Two State Solution (solusi dua negara), karena hal ini berarti mengakui penjajahan Israel atas tanah Palestina. Ibaratnya maling masuk rumah kita, kemudian kita berdamai dengan maling tersebut.

Kedua, perjuangan menggembalikan tanah Palestina bisa dilakukan dengan tuntas jika institusi umat islam yaitu Khilafah Islamiyyah terwujud. Oleh karena itu, kita harus berjuang, menyuarakan tujuan mulia ini. Memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa, karena ini sudah menjadi janji Allah dan bisyaroh Rasulullah.

Ustad Ismail juga menggirimkan pesan kepada saudara Muslim di Palestina, bahwa kami selalu berjuang bersama anda, penderitaan anda alah penderitaan kami juga. Kami tidak bisa berangkat perjuangan disana, namun bukan berarti kami diam, kami terus berjuang mengelorakan semangat perjuangan di seluruh dunia perlunya persatuan dan khilafah sebagai solusi tunas masalah Palestina.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button