Bogor, Jabar (shautululama) – “Sengketa Demokrasi, Pelajaran Berharga Untuk Kembali Kepada Syariah Allah” menjadi tema bahasan Liqo Syawwal Ulama Aswaja Bogor 1445H yang dilaksanakan di Majelis Daarul Fatih (MDF) Kemang Bogor, Jabar. Tema ini dipilih terkait dengan proses pemilu demokrasi yang baru saja usai dan meninggalkan kekecewaan pada prosesnya yang penuh rekayasa.
Ulama Bogor yang diundang untuk menyampaikan pandangannya terkait tema ini adalah Kyai Hermawan Al- Ayyubi (Khodimul Majelis Nizomiyah, Kemang – Bogor). Beliau sampaikan jika masyarakat diatur oleh syariah Islam secara kaffah akan diraih kemuliaan hakiki.
“Ada tokoh liberal yang menulis buku dan dibagikan secara gratis, yaitu Siti Musdah Mulia dan Ulil Abshar Abdalla, mereka puji syariah Islam dan hukum Islam. Mereka katakan syariah Islam itu syariah yang suci dan luar biasa, tapi kata mereka syariah Islam tidak cocok dengan Indonesia karena masih banyak masyarakatnya yang kotor. Sekilas pernyataan ini benar dan bisa mengecoh banyak orang. Padahal para sahabat Rasulullah dan masyarakat ketika itu mulia dan terpuji karena menerapkan syariah Islam, maka justru masyarakat manapun yang kotor harus disucikan dan dibersihkan dengan syariah Islam”, Kyai Ayub menegaskan
Beliaupun memaparkan fakta Sirah Nabawiyah, kemuliaan itu diraih dengan menerapkan syariah Islam
“Jika kita mau belajar, mereka para sahabat Rasulullah menjadi mulia karena mereka menjalankan syariat Islam. Sahabat nabi sebelum memeluk Islam, menyembah berhala. Berapa banyak dari mereka yang berjudi dan berzina, ini masyarakat kotor dahulunya. Karena Allah menurunkan syariah-Nya kepada nabi yang suci kemudian dijalankan dan diterapkan oleh para sahabat. Mereka jadi makhluk yang mulia, jangan dibalik-balik berfikirnya. Justru syariah Islam hadir untuk membenarkan akhlak manusia” Tutur Kyai Ayub mengakhiri kalamnya