Bogor, (shautululama) – 17 Maret 2024, ketika datang bulan mulia, bulan Ramadhon kaum muslimin berlomba meraih derajat takwa dengan berbagai amal ibadah kepada Alloh SWT tentu dengan ibadah terbaiknya, Majelis Taklim Nida Al Haq, Cibinong Pimpinan Kyai Abu Fillah berkesempatan mengundang para Kyai, para Assatidz juga Muhibbin beliau dalam acara Buka Puasa Bersama dengan Spirit Al Aqsha. Acara dihadiri sekitar 30 lebih peserta dari sekitar Cibinong.
Shohibul bait sekaligus Shohibul hajat Kyai Abu Fillah menyambut tamu beliau dengan marawis sambutan penuh keakraban antara kyai dengan Muhibbin, satu hal yang menjadikan terselenggaranya acara ini karena melihat kondisi saudara kita di Al Aqsha Palestina yang masih terus-menerus mendapatkan serangan Yahudi zionis dengan bengis, tidak peduli rakyat Palestina sedang berpuasa, tembakan bom rudal terus membabi-buta. Berapa banyak bantuan sudah dikirimkan ke Palestina, baik logistik, kesehatan, bahkan rumah sakit ujung-ujungnya habis luluh lantah dihabisi zionis Yahudi.
Kondisi ini harus berakhir dan harus menemukan solusi tuntas maka hadirnya para kyai, assatidz sekalian dalam upaya mengajak para jamaah sama-sama memikirkan memberikan terobosan solusi tuntas.
Hanya dengan meruntuhkan tembok-tembok nasionalisme dan menyatukan seluruh kekuatan kaum muslimin baik militer, ekonomi, politik maka entitas Yahudi zionis akan lari terbirit birit dan tidak berani lagi mengusik kaum muslimin, bersatunya kaum muslimin saat ini sudah waktunya sudah saatnya dimana Khilafah Islamiyyah ala minhajin nubuwah hadir datang kembali menaungi seluruh kaum muslimin. Kyai Abu Fillah mempersilahkan jamaah untuk mengikuti acara dengan seksama mendengarkan tausiyah dari para guru hingga menjelang Maghrib.
Ustadz Prof. Dr. Ibnu Yusuf Amhar menyampaikan pemaparan materinya tentang dakwah Islam ditengah himpitan berbagai macam kondisi keterpurukan masyarakat yang jauh dari Islam. Misalkan sistem demokrasi yang merupakan sistem kufur masih dianggap sebagai sistem alternatif terbaik saat ini oleh sebagian masyarakat. Memahamkan kepada masyarakat tentang demokrasi sistem kufur perlu ilmu dan teknik agar mata umat terbelalak melihat kebobrokan dan kerusakan demokrasi dengan amat gamblang. Dakwah harus menunjukkan fakta yang sesuai dengan kultur cara pandang masyarakat setempat terhadap demokrasi sehingga pengemban dakwah mampu menjelaskannya dari sisi yang paling masuk akal mereka.
Apabila satu orang saja tertunjuki oleh dakwah Islam dari yang kita sampaikan maka pahala yang sama yang akan didapat oleh pengembang dakwah seperti pahala orang yang tertunjuki oleh kita, inilah jalan yang mulia dimana pahala jariyah berdakwah akan terus mengalir apalagi di bulan Ramadhon. Maka semangat dakwah harus kita terus pupuk, kita rawat sehingga kita dapat Istiqomah dalam dakwah hingga akhir hayat.
Ustadz Abu Fatih Ashiddiq menyampaikan materi lanjutan tentang dakwah dan Istiqomah. Sesungguhnya amal itu tergantung disandarkan atas dua hal yaitu adanya tujuan (qosdu) dan ikhlas. Dakwah harus memiliki tujuan jelas yang harus dicapai, dakwah harus memiliki ujung pangkal dari beraktivitas sehingga dengan adanya tujuan yang jelas tujuan yang pasti maka pengemban dakwah mampu menjaga Istiqomah apalagi dibarengi dengan keikhlasan menjalaninya, ikhlas tentunya ketika kita beramal tidak lagi ada sandaran, harapan, maksud selain Alloh SWT. Maka Sayyidina Ali karromallohu wajhah pernah menyampaikan ‘uluwul himmah minal iman (Tingginya cita-cita merupakan manifestasi dari iman). Dengan kesadaran inilah tentu perjuangan akan terus berjalan hingga tercapainya tujuan dan cita cita yang di inginkan pungkasnya.
Ustadz Slamet Abu Umar beliau selaku kasepuhan di Cibinong memberikan nasihat kepada jamaah yang hadir agar mengikuti jejak langkah dakwah beliau dimana beliau telah semenjak 2006 menapaki dakwah bersama Hizbut Tahrir hingga saat ini, jika ada sedikit saja menyelisihi ajaran Islam dari perjuangan khilafah ini saya yang akan pertama kali menasehatinya.